“Sampai hari ini sebetulnya kami sudah melakukan kurang lebih 90 persen. 10 persennya hanya set up di lapangan dan yang sudah kami lakukan dari hari ini,” ujar Festival Director M. Riza saat konferensi pers virtual pada Selasa.
Pada gelaran tahun kedua ini, FLAVS mengusung tema “The Seeds”. Program Director Yacko mengatakan tema tersebut mencerminkan misi dari penyelenggara untuk mencari bibit-bibit baru sehingga bisa meregenerasi masa depan hip hop, soul, R&B.
“Regenerasi itu penting sekali dalam skena musik. Kami mengangkat FLAVS ‘The Seeds’ di mana setiap bibit membuat cerita dan suara yang beragam. Setiap performa dan peserta yang hadir itu pasti punya keunikannya sendiri,” terang Yacko.
Baca juga: FLAVS 2021 jadi wadah tumbuh musik hip hop, Soul, dan R&B anak bangsa
Rangkaian FLAVS 2021 telah dimulai dengan penampilan pemanasan “Gemah Ripah Loh Symphony” pada September dengan menyajikan pertunjukan musik hip hop, soul, R&B yang dibawakan secara orkestra.
Pada Agustus, beragam kompetisi virtual juga telah diselenggarakan, seperti Graffiti Battle, DJ Battle, B-boy Battle, Open Style Battle, dan Freestyle Rap Session. Para pemenang kompetisi berhak untuk tampil di acara puncak FLAVS 2021 pada 30-31 Oktober.
Yacko mengungkapkan kompetisi-kompetisi tersebut disambut dengan antusiasme puluhan artist dari Sabang hingga Merauke yang mengirimkan submission.
“Di DJ Battle misalnya, kami mendapat 21 submission. Itu ada satu semifinalis yang berusia kalau tidak salah masih 11 atau 10 tahun dari Jogjakarta. Itu artinya bibit-bibit ada di mana saja. Mereka dari 13 kota dan akhirnya dipilih empat finalis untuk berangkat ke Jakarta,” ujarnya.
Senada dengan hal tersebut, Riza percaya bahwa talenta yang berasal dari Sabang sampai Merauke merupakan bibit-bibit yang luar biasa dan mereka membutuhkan wadah untuk tampil di dalam ekosistem hip hop, soul, R&B.
Baca juga: Festival musik Flavs umumkan daftar penampil fase kedua
“Kami punya belief bahwa dengan menjadikan FLAVS sebagai platform untuk menampilkan talenta-talenta mereka, kami percaya banget bahwa this is going to big in the future,” ujar Riza.
FLAVS 2021 akan menampilkan lebih dari 50 artists, mencakup para talenta FLAVS Nu Icon 2021 seperti Busnior X Windi dari Aceh, NegatiF Satu dari Manado, VGT Remco dari Kaimana, Fandawwaw Fandowwow dari Jogja, dan sebagainya.
Festival ini juga menampilkan para new breeds seperti Kaleb J, Kim!, Morad, serta Reikko with The Akar. Tak hanya itu, festival menghadirkan nama-nama seperti Tuan Tigabelas, Audrey Tapiheru, St Loco, Cantika Abigail, Raisa, RamenGvrl, RAN, Rizky Febian, Symphony From Hell with DPMB, GNTZ, Iwa K, dan sebagainya.
“Banyak orang-orang yang mungkin tidak terlalu melihat perkembangan hip hop, soul, R&B, tapi gue bisa berani jamin bahwa FLAVS ini merupakan rumah dari para talent hip hop, soul, R&B yang keren sehingga bisa menyuguhkan variasi dengan keunikan daerah dan gayanya masing-masing,” kata Yacko.
Pembelian tiket FLAVS 2021 bisa dilakukan dengan mengunjungi flavs.id. Ada dua jenis tiket yang ditawarkan, yakni one-day pass only seharga Rp149.000 dan home weekend party mencakup two-day pass dan paket merchandise seharga Rp499.000.
Gelaran FLAVS kali ini juga menawarkan pengalaman baru ketimbang acara tahun sebelumnya. Kini dengan 360 experience, penonton akan mendapatkan pengalaman 3D journey virtual interface.
Sebelum masuk ke area panggung, penonton bisa melihat deretan booth F&B, merchandise, hingga photo corner. Untuk penonton yang membeli paket home weekend party, mereka dapat menyalakan kameranya dan akan disaksikan oleh penonton-penonton lain.
“Kalau menonton, saya sarankan menggunakan speaker besar supaya merasakan audio yang saya jamin bagus dan resolusi videonya juga HD. Tapi jangan lupa koneksi internet mempengaruhi. Dan kalau di rumah punya TV besar, ini bisa di-mirroring dengan speaker yang mumpuni, bisa nobar 2 sampai 3 orang,” kata Technical Director Ongky Tri Sasongko.
Baca juga: Festival Flavs digelar berkonsep virtual
Baca juga: Rinni Wulandari siapkan kejutan di Flavs Virtual Festival
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021