DLH: Kondisi mangrove di Cilacap makin membaik

27 Oktober 2021 13:24 WIB
DLH: Kondisi mangrove di Cilacap makin membaik
Arboretum mangrove Konservasi Laguna Kawasan Segara Anakan (Kolak Sekancil) di Dusun Lempong Pucung, Desa Ujung Alang, Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap. ANTARA/HO-PT KPI Unit Cilacap.

Kami membantu mengoordinasikan pelestarian mangrove

Kondisi mangrove di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, makin membaik seiring dengan keterlibatan berbagai pihak dalam merehabilitasi keberadaan hutan payau itu, kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cilacap Wasi Ariyadi.

"Penanganan mangrove sebenarnya bukan kewenangan kabupaten, melainkan kewenangan pemerintah pusat dan provinsi. Hanya selama ini, kami membantu mengoordinasikan pelestarian mangrove dengan mendorong berbagai sektor yang ingin berpartisipasi untuk menambah atau paling tidak memperbaiki habitat mangrove kita," katanya di Cilacap, Rabu.

Ia mengakui sejak penanaman mangrove yang dilakukan Presiden Joko Widodo di Desa Tritih Lor, Kecamatan Jeruklegi, Cilacap, pada tanggal 23 September 2021, banyak pihak yang berperan serta dalam upaya memperbaiki kondisi mangrove di Cilacap.

Selain untuk meminimalisasi terjadinya abrasi, kata dia, tujuan penanaman mangrove tersebut juga sebagai upaya mengantisipasi dan memitigasi dampak perubahan iklim atau pemanasan global.

Wasi mengatakan berkat upaya-upaya yang sudah dilakukan oleh berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah pusat, badan usaha milik negara (BUMN), dan pihak lainnya, kondisi mangrove di Cilacap saat sekarang semakin membaik.

Menurut dia, salah satu BUMN yang ada di Cilacap, yakni Pertamina memberikan perhatian khusus terhadap upaya konservasi mangrove khususnya di kawasan laguna Segara Anakan.

"Pertamina juga memiliki perhatian terhadap mangrove di Cilacap. Dia (Pertamina, red.) punya lembaga yang peduli dengan mangrove," kata dia yang juga Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretaris Daerah Cilacap.

Dalam hal ini, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Cilacap mengembangkan arboretum mangrove Konservasi Laguna Kawasan Segara Anakan (Kolak Sekancil) di Dusun Lempong Pucung, Desa Ujung Alang, Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap.

Baca juga: Presiden targetkan rehabilitasi 34 ribu hektare lahan mangrove

Baca juga: Presiden Jokowi tanam mangrove di Cilacap antisipasi perubahan iklim


Berdasarkan data dari Communication, Relations, and CSR Refinery Unit (RU) IV Cilacap - PT KPI, perusahaan itu telah menanam lebih dari 1,7 juta pohon mangrove di wilayah konservasi laguna Segara Anakan, Dusun Lempong Pucung, dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.

Hingga saat ini, lebih dari 56 jenis mangrove telah teridentifikasi dengan aneka ragam flora dan fauna yang terdapat di laguna Segara Anakan, sehingga daerah itu menjelma menjadi kawasan wisata mangrove terlengkap di Indonesia.

Selain itu, keberadaan arboretum mangrove Kolak Sekancil binaan PT KPI Unit Cilacap di Desa Ujung Alang terbukti menjadi penyumbang penting dalam penyerapan karbon.

Jumlah estimasi serapan karbondioksida (CO2) dari konservasi mangrove di Kolak Sekancil dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Berdasarkan perhitungan PT KPI Unit Cilacap, serapan CO2 di area Kolak Sekancil tumbuh dari 5.483.395 ton pada 2018, menjadi 5.487.336 ton di tahun 2019 dan 5.491.278 ton pada 2020.

Oleh karena itu, arboretum mangrove Kolak Sekancil berhasil meraih penghargaan Program Kampung Iklim (Proklim) 2021 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk kategori Utama dengan Trofi.

"Penghargaan ini kembali menjadi bukti komitmen Pertamina yang konsisten memberdayakan masyarakat dalam penyelamatan lingkungan. Hal ini juga mendukung tujuan ke-13 dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) terkait Penanganan Perubahan Iklim," kata Area Manager Communication, Relations, and CSR Refinery Unit (RU) IV Cilacap - PT KPI Cecep Supriyatna. 

Baca juga: Presiden naik perahu seberangi sungai untuk sapa warga di Cilacap

Baca juga: 1.000 tanaman mangrove ditanam di kawasan Segara Anakan Cilacap

 

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021