Penegasan ini bertentangan dengan pernyataan Menteri Imigrasi Alex Hawke yang pekan lalu mengatakan petenis dan atlet apa pun harus sudah dua kali divaksinasi sebelum bisa memasuki negara itu.
Pernyataan Morrison merupakan kabar baik bagi Tennis Australia yang menginginkan petenis nomor satu dunia asal Serbia Novak Djokovic dan pemain-pemain top lainnya yang status vaksinasinya belum jelas bisa mengikuti Grand Slam edisi Australia itu.
Baca juga: Bocoran email WTA: pemain tidak divaksin bisa ikut Australian Open
"Semua aturan yang sama harus diberlakukan kepada semua orang," kata Morrison kepada Seven News seperti dikutip Reuters.
"Entah Anda juara Grand Slam, perdana menteri atau pelancong bisnis, pelajar atau siapa saja. Aturannya sama. Pihak negara bagian akan menetapkan aturan karantina sebagaimana adanya."
Negara bagian Victoria di mana lokasi turnamen Melbourne Park itu berada, hampir pasti memberlakukan wajib karantina sampai batas terketat.
Menteri Utama Victoria Daniel Andrews dengan keras tak mau membiarkan orang belum divaksin masuk ke negara bagian ini namun Selasa mengatakan negara bagiannya akan "mengelola risiko" seandainya pemerintah federal memutuskan membolehkannya.
Baca juga: Barty mundur dari WTA Finals untuk fokus tatap Australian Open 2022
Djokovic menolak mengungkapkan status vaksinasinya dan pekan lalu mengatakan bahwa dia mungkin tidak mengikuti turnamen L1N2RE2EQ sebagaimana adanya.
Perubahan kebijakan itu kemungkinan akan kontroversial di Victoria yang sudah enam kali menerapkan lockdown sejak awal krisis kesehatan global.
Atlet-atlet profesional di negara bagian itu mewajibkan vaksin, yang juga mencakup pelatih, ofisial, media, dan staf yang terlibat dalam kompetisi elit.
Itu artinya petenis menjadi satu-satunya kelompok tak divaksinasi dalam Australia Open ketika anak gawang, penonton dan wasit wajib menunjukkan bukti vaksinasi.
Baca juga: Djokovic harus divaksinasi untuk main di Australian Open
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021