Kepala Seksi Perdagangan Suku Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Jakarta Selatan Abdi Nusa saat dihubungi di Jakarta, Rabu mengatakan apabila nantinya sejumlah bahan pangan mengalami kenaikan maka pihaknya akan mengambil langkah konkret guna membantu pedagang dan masyarakat memperoleh bahan pangan terjangkau.
"Nanti kami hanya mengirimkan data ke dinas daftar harganya. Kemudian, dinas menyampaikan ke provinsi ke bagian perekonomian. Nah dari perekonomian ada beberapa SKPD (satuan kerja perangkat daerah) yang mengadakan rapatnya nanti di sana," katanya.
Di sisi lain, Abdi mengatakan bahwa pihaknya belum berencana mengadakan promo bahan pangan dengan harga terjangkau menyikapi perihal melambungnya harga minyak goreng,
"Belum ada (promo bahan pangan) di pasar tradisional, mungkin promo-promo itu ada di pasar swalayan besar," katanya.
Baca juga: Warga diimbau belanja minyak goreng di Mini DC
Sejumlah pedagang di Pasar Cipete Utara mengeluhkan tingginya harga minyak goreng dalam beberapa pekan terakhir.
Salah satu pedagang bahan pokok, Sriyanto, 42, mengatakan sudah tidak menjual minyak goreng curah lantaran harganya yang tinggi.
Sriyanto bahkan tidak lagi menjual minyak goreng kemasan per kilogram, melainkan hanya menjual dalam jumlah kecil dengan satuan miligram saja.
"Saya sudah sebulan tidak menjual minyak goreng curah. Sekarang hanya menjual minyak goreng kemasan, itu pun tidak ada kemasan per kilogram lagi, paling maksimal 900 miligram (mg). Kalau harganya tinggi susah mendapat pelanggannya," katanya.
Dia pun berharap pemerintah segera mengambil langkah untuk menurunkan harga bahan pokok tersebut.
Baca juga: Pedagang harapkan harga minyak goreng segera turun
Pewarta: Sihol Mulatua Hasugian
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021