Program Makmur yang dilakukan oleh PT Pupuk Kalimantan Timur (Kaltim) dapat meningkatkan produktivitas pertanian masyarakat Desa Sebuntal Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara untuk komoditas melon dan semangka hingga 120 persen.Keterlibatan PKT melalui program Makmur telah kita buktikan hasilnya
Pemilik lahan binaan Program Makmur PKT Rudi Prambudi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu, mengungkapkan rata-rata produktivitas melon dan semangka mencapai 40-50 ton per hektare, dari sebelumnya 30 ton per hektare, dengan total lahan garapan seluas 5 hektare.
"Program ini menggunakan pupuk non subsidi NPK Pelangi 16-16-16 dan pupuk hayati Ecofert,” kata Rudi. Dua komoditas hortikultura tersebut mampu mencapai produktivitas 120 persen per hektar untuk satu kali masa panen.
Total petani binaan yang terlibat sebanyak 30 orang yang terdiri dari masyarakat sekitar dan tergabung dalam kelompok tani Harapan Jaya. Anggota kelompok didominasi petani milenial, dengan tingkat produktivitas yang tinggi dan hasilnya telah menunjukkan dampak signifikan terhadap kesejahteraan petani setempat.
Hal itu dibarengi dengan meningkatnya jumlah petani binaan yang bergabung dalam kelompok tani Harapan Jaya, dengan pendampingan berkala PKT untuk penguatan kapasitas anggota kelompok.
"PKT sangat banyak membantu kami. Baru-baru ini petani-petani kami diberikan pelatihan. Kami merasa sangat diperhatikan dan dibantu untuk meningkatkan kapasitas kami," ungkap Rudi.
Direktur Keuangan dan Umum PKT Qomaruzzaman mengatakan selain mengurangi ketergantungan petani terhadap penggunaan pupuk subsidi, program makmur ditujukan untuk meningkatkan produktivitas sektor pertanian masyarakat, yang dibarengi kesejahteraan petani dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Program ini juga merupakan upaya PKT mengajak generasi muda untuk kembali bertani dan mengembangkan potensi pertanian di Indonesia.
Pada program ini, para petani difasilitasi untuk mendapatkan permodalan hingga bibit dengan berbagai kemudahan, termasuk kepastian pembeli hasil pertanian secara berkesinambungan. “Realisasi program ini pun mencapai 13.000 ha lebih dalam setahun terakhir dan akan terus kita perluas ke depannya,” ujar Qomaruzzaman.
Pupuk Kaltim juga menargetkan pengembangan lahan potensial di Marangkayu dan Kutai Kartanegara secara umum, diikuti peningkatan jumlah petani penggarap lahan pada berbagai komoditas secara signifikan.
Hal ini juga kesinambungan upaya PKT dalam mendorong produktivitas pertanian dan kesejahteraan masyarakat pada Program Makmur yang telah menunjukkan keberhasilan di berbagai wilayah tanggungjawab Perusahaan.
“Produktivitas pertanian Kaltim harus kita kembangkan secara optimal, karena potensinya sangat besar. Ini menjadi konsen PKT, agar manfaat program makmur benar-benar dirasakan para petani kita,” kata Qomaruzzaman
Mewakili Pemkab Kutai Kartanegara, Camat Marangkayu Rekson Simanjuntak menyambut optimis langkah PKT dalam mengembangkan potensi pertanian dan produktivitas lahan masyarakat melalui program Makmur. Program ini dinilai sejalan dengan upaya Pemkab Kutai Kartanegara untuk perluasan lahan dan komoditas pertanian, yang diikuti peningkatan produktivitas petani dengan target pasar yang jelas.
“Keterlibatan PKT melalui program Makmur telah kita buktikan hasilnya. Selain panen meningkat, petani juga dimudahkan untuk mendapatkan akses pertanian seperti pupuk, modal hingga bibit. Jadi tidak ada lagi kekhawatiran petani untuk memaksimalkan potensi pertanian,” terang Rekson.
Dirinya mendorong pengembangan Program Makmur terlaksana berkesinambungan di Marangkayu, karena wilayah ini juga menjadi salah satu konsen pemda untuk perluasan lahan serta mengoptimalkan potensi pertanian di berbagai komoditas.
PKT turut memberikan bantuan berupa pendanaan UMK pertanian senilai Rp220 Juta dan satu unit hand traktor bagi Kelompok Tani Harapan Jaya, agar produktivitas para petani lebih meningkat dan produktivitas pengolahan lahan digarap secara optimal.
Baca juga: Program Makmur Pupuk Kaltim tingkatkan produktivitas 145 persen
Baca juga: Erick ingin petani Lampung dapat pendampingan Makmur Pupuk Indonesia
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021