PDI Perjuangan mengajak seluruh rakyat Indonesia mulai mewaspadai potensi bencana alam akibat La Nina yang tanda-tandanya sudah kelihatan dengan seringnya turun hujan deras.
"Kami ingin ada kepedulian terhadap rakyat Indonesia untuk mengantisipasi adanya La Nina fenomena dan dampaknya," kata Ketua DPP PDIP Bidang Sosial dan Penanggulangan Bencana Ribka Tjiptaning dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu.
Oleh karena itu, lanjut dia, Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDIP menggelar Pelatihan Kebencanaan "La Nina, Fenomena dan Dampaknya" secara offline dan daring.
Acara ini dilakukan mendadak karena diperintahkan langsung oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
"Karena beliau sudah melihat situasi seperti ini. Sudah mendung, tadi pagi saja hujan sangat deras, maka langsung memerintahkan secara mendadak," kata Ribka.
Dalam pelatihan itu turut mengundang Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Kementerian Sosial RI.
"Hari ini dihadirkan juga Mbak Mensos Tri Rismaharini supaya nanti terjadi La Nina ini bisa berkoordinasi dengan cepat, apa yang bisa kami buat untuk kepentingan rakyat Indonesia yang terdampak La Nina dan fenomenanya," kata Ribka.
Pada acara itu Megawati hadir secara virtual, sementara itu Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto hadir langsung untuk membuka bersama Wasekjen Sadarestuwati dan Ketua DPP PDIP Hamka Haq.
Sebagai narasumber pelatihan adalah Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Kepala Basarnas Marsekal Madya Henri Alfiandi, Kepala BNPB Letjen Ganip Warsito, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Sebagai narasumber pelatihan adalah Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Kepala Basarnas Marsekal Madya Henri Alfiandi, Kepala BNPB Letjen Ganip Warsito, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
PDIP ingin membuktikan bahwa negara hadir melayani warganya yang miskin maupun yang terkena bencana, apa pun latar belakang politik maupun suku dan agamanya.
"Apa pun pilihan politiknya, apa pun suku dan agamanya ketika mereka miskin atau yang korban bencana, negara wajib hadir tanpa membeda-bedakan pilihan politiknya. Itu politik kemanusiaan yang berpancasila ala PDI Perjuangan," kata Hasto.
Begitu pun pentingnya peran Basarnas sehingga kepala badan itu, Marsekal Madya Henri Alfiandi diundang. PDIP sedang terus berusaha membangun batalion petugas partai. Ketika terjadi bencana, bisa turun bersama Basarnas untuk membantu rakyat.
Sementara itu peran BMKG yang dipimpin Prof. Dwikorita Karnawati sangat krusial karena kunci pencegahan dan peringatan atas bencana yang akan menghantam, ada di tangan BMKG.
"BMKG ini memiliki peran yang sangat penting berkaitan dengan early warning system kita terkait dengan bencana," ujar Hasto.
Begitu pula dengan BNPB yang dipimpin Letjen Ganip Warsito, sebagai badan yang siap turun membantu semua warga negara yang terkena bencana.
"Banyak sekali yang bisa dibahas seperti persoalan bagaimana rakyat Indonesia menghadapi kemungkinan terjadinya bencana akibat banjir, tanah longsor, yang sering terjadi," kata Hasto.
Baca juga: Waspadai potensi peningkatan curah hujan akibat La Nina
Baca juga: BMKG Juanda waspadai bencana hidrometeorologi di sejumlah daerah
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021