Masyarakat didorong untuk mulai mengonsumsi minyak goreng kelapa sawit yang dalam proses produksinya menerapkan prinsip-prinsip berkelanjutan sebagai salah satu upaya dalam menjaga lingkungan hidup, kata Senior Manager Sustainable Palm Oil Program dari organisasi nirlaba global The Nature Conservancy, M Windrawan.Minyak goreng sawit merupakan salah satu penjualan terbesar di supermarket
Windrawan dalam diskusi daring tentang minyak sawit berkelanjutan yang dipantau di Jakarta, Rabu, menjelaskan bahwa produksi minyak kelapa sawit dari perusahaan yang bersertifikasi RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil) baru separuhnya digunakan untuk konsumsi masyarakat.
"Di tahun 2019, pabrik minyak sawit yang bersertifikasi RSPO memproduksi sekitar 15 juta metric ton, sedangkan yang dibeli oleh pasar sebesar 7,07 juta metric ton," kata dia.
Menurut Windrawan, saat ini produk minyak goreng kelapa sawit bersertifikasi berkelanjutan memang belum selalu hadir di setiap supermarket Indonesia. Namun menurutnya, supermarket harus mulai menyediakan produk minyak sawit berkelanjutan sebagai bagian dari edukasi kepada masyarakat.
General Manager of Corporate Affairs & Sustainability Super Indo Yuvlinda Susanta mengatakan pihaknya sudah mulai memasarkan minyak goreng sawit yang memiliki sertifikat, proses produksinya berkelanjutan. Dia menegaskan sudah mulai memasarkan produk minyak goreng kelapa sawit berkelanjutan meskipun permintaannya belum banyak.
"Alih-alih kami menunggu sampai permintaannya muncul, kami berusaha mendidik pelanggan kami, dan kami melakukan ini mulai dari yang besar. Minyak goreng sawit merupakan salah satu penjualan terbesar di supermarket," kata Yuvlinda.
Yuvlinda mengakui bahwa harga jual produk minyak sawit berkelanjutan lebih mahal dibandingkan produk minyak goreng konvensional. Namun dia menegaskan bahwa pihaknya meyakini bahwa masyarakat akan memahami produk yang berkelanjutan lebih ramah lingkungan.
RSPO maupun ISPO (Indonesia Sustainable Palm Oil) merupakan sertifikat yang diberikan kepada pelaku usaha industri kelapa sawit yang telah memenuhi berbagai persyaratan untuk mendapatkan sertifikasi tersebut. Pada prinsipnya, sertifikat kelapa sawit berkelanjutan mengedepankan upaya-upaya menjaga lingkungan, sosial, dan ekonomi agar produk kelapa sawit bisa berlanjut di masa depan.
Baca juga: Belanda dukung Indonesia produksi minyak kelapa sawit berkelanjutan
Baca juga: Sertifikat RSPO tak tingkatkan pasar minyak sawit
Baca juga: Gapki sebut konsumsi minyak sawit domestik pada Mei masih positif
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021