Menurut keterangannya pada Kamis, hingga kuartal ketiga di tahun 2021, lebih dari tujuh juta pengguna mempercayai Flip untuk memproses berbagai macam transaksi transfer uang.
"Kehadiran aplikasi Flip semakin relevan untuk masyarakat, termasuk di saat pandemi. Masyarakat memanfaatkan Flip sebagai layanan transfer beda bank ke lebih dari seratus bank dan top-up GoPay, ShopeePay, OVO, dan Dana; tanpa harus membayar biaya admin, tanpa harus keluar rumah untuk menuju mesin ATM, dan tanpa harus menunggu uang terkirim terlalu lama," kata Pendiri dan Direktur Utama Flip Rafi Putra Arriyan.
Baca juga: Peneliti: Pengawasan Fintech perlu seiring edukasi literasi finansial
"Kami akan terus berinovasi menghadirkan solusi teknologi keuangan yang adil bagi masyarakat guna meningkatkan kualitas dan memudahkan transaksi uang melalui aplikasi Flip yang aman dan diawasi oleh Bank Indonesia," imbuhnya.
Berdasarkan ulasan para pengguna, aplikasi Flip memberikan kemudahan untuk bertransaksi, biaya transfer yang lebih murah dibandingkan aplikasi sejenis lainnya, terintegrasi dengan lebih banyak institusi perbankan, dan direkomendasikan oleh orang-orang sekitar para pengguna.
Praktis, aplikasi Flip memperoleh penilaian sebesar 4,7 dari 5 dengan lebih dari 250 ribu ulasan melalui pasar aplikasi resmi di iOS dan Android.
"Saya dan seluruh tim Flip berterima kasih kepada jutaan pengguna Flip untuk kepercayaannya kepada Flip selama ini. Sehingga kami tetap dapat berkarya dan berinovasi untuk terus mengembangkan aplikasi keuangan yang adil bagi siapa pun dan dimana pun sehingga inklusi keuangan di Indonesia kian terwujud," ujar Rafi.
Baca juga: Perusahaan rintisan "fintech" Flip klaim miliki enam juta pengguna
Baca juga: "Startup" yang dinamis jadi pilihan incaran para pekerja muda
Baca juga: Tidak terpengaruh COVID, bisnis remitansi jadi tumpuan ekonomi
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021