Menurut Dr. Rita, pada dasarnya hormon-hormon pengatur selera makan pada lansia cenderung sudah menurun, terlebih saat diopname di rumah sakit.
Karena itu jika lansia diopname, proses pemulihan menjadi semakin lama jika asupan nutrisinya sedikit.
"Selera makan lansia serta orang-orang yang baru sembuh cenderung rendah karena berbagai faktor fisiologis dan psikologis, namun sebenarnya dapat diatasi dengan meningkatkan reseptor rasa yang dimiliki melalui pengaturan rasa dasar (manis, asam, pahit, asin, dan umami)," kata Dr. Rita dalam siaran pers pada Kamis.
Baca juga: Kiat kurangi asupan gula, garam dan lemak menurut pakar gizi
Dr. Rita lantas menyarankan untuk menambahkan rasa umami pada makanan lansia untuk menambah cita rasa makanan tersebut.
"Sebenarnya penggunaan MSG sebagai salah satu sumber rasa umami pada makanan di rumah sakit bisa menjadi solusi untuk mempercepat proses recovery pasien lansia yang diopname," katanya.
Sudah banyak penelitian yang membuktikan hal tersebut, salah satunya dilakukan oleh Shigeru Yamamoto dkk, pada tahun 2009, dalam penelitian tersebut, terbukti bahwa pemberian MSG pada makanan yang dikonsumsi lansia membuat mereka lebih banyak memproduksi saliva, itu penting untuk mambantu proses mengunyah dan menelan pada lansia.
Penelitian tersebut juga membuktikan bahwa penambahan MSG pada makanan yang dikonsumsi lansia, membuat nafsu makan meningkat. Salah satu faktor utama penyebab malnutrisi pada lansia adalah turunnya nafsu makan dan juga masalah mengunyah serta menelan.
Sehingga, peran MSG ini ternyata sangat baik. Menambahkan penjelasan sebelumnya, menurut Dr. Rita, banyak juga di antara masyarakat yang salah persepsi juga karena mengetahui bahwa MSG sebagai salah satu sumber rasa umami pada makanan daapt meningkatkan selera makan, sehingga menjadi khawatir konsumsi makanan tidak terkontrol.
"Kendati demikian, masih ada juga masyarakat yang salah kaprah. Rasa umami pada berbagai pangan memang meningkatkan selera makan, namun bukan berarti menjadi tidak terkontrol seperti ingin makan terus. Justru bumbu umami bisa memberi rasa kenyang saat akan dan setelah makan. Sudah ada jurnal ilmiah yang menjelaskan tentang penelitian ini," kata Dr. Rita.
PT Ajinomoto Indonesia bekerjasama dengan PT Rumah Inovasi Natura menggelar Webinar Event: "Peran Penting Umami Dalam Meningkatkan Asupan Gizi & Kesehatan Lansia", sebagai upaya mendukung masyarakat Indonesia terutama lansia, agar tetap sehat di tengah pandemi COVID-19. Jumlah peserta webinar ini mencapai 673 peserta, dan sebagian besar berprofesi sebagai ahli gizi & mahasiswa/i gizi dari wilayah Sumatra. Salah satu pembicara pada webinar event kali ini, menghadirkan Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes, sebagai pakar gizi, sekaligus Ketua Indonesia Sport Nutritionist Association.
Gelaran webinar masih akan berlanjut hingga bulan November 2021.
"Acara webinar kali ini diperuntukkan bagi ahli gizi, ahli diet, & mahasiswa/i gizi, karena kami merasa perlu menyebarkan fakta yang benar dan informatif tentang bumbu umami yang akan mendukung masyarakat Indonesia tetap sehat saat situasi pandemi COVID-19. Selain itu, Kami berharap para ahli gizi, ahli diet di seluruh Indonesia, dapat menyebarkan fakta informatif dan ilmiah tentang apa yang kami sampaikan hari ini kepada masyarakat luas," kata Katarina Larasati, Public Relations Manager – PT Ajinomoto Indonesia.
Baca juga: Pakar: Asupan nutrisi dan gaya hidup kunci hidup sehat lansia
Baca juga: Lansia berperan dalam tingkatkan kepatuhan protokol kesehatan keluarga
Baca juga: Tetap tanggap di usia tua berkat teratur minum teh
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021