Indikator utama Bursa Efek Shanghai, Indeks Komposit Shanghai merosot 1,23 persen atau 43,89 poin menjadi ditutup di 3.518,42 poin, sedangkan indeks saham-saham unggulan CSI300 tergelincir 0,69 persen atau 34,03 poin menjadi berakhir pada 4.864,14 poin.
Perusahaan-perusahaan batu bara memperpanjang kerugian mereka, anjlok hampir 7,0 persen hari ini, di tengah upaya intensif China untuk mendinginkan harga batu bara yang melonjak.
Baca juga: Saham China dibuka lebih rendah, lanjutkan kerugian sesi sebelumnya
Perencana negara China telah bertemu dengan para produsen batu bara dan asosiasi industri sektor tersebut dalam dua hari terakhir untuk mempelajari standar dan membahas langkah-langkah untuk intervensi dalam harga batu bara.
Sub-indeks energi dan sub-indeks industri sumber daya anjlok masing-masing 5,8 persen dan 4,6 persen.
Tetapi saham-saham konsumsi naik, dengan kebutuhan pokok konsumen dan pembuat minuman keras menguat lebih dari 0,6 persen.
Baca juga: Saham China dibuka naik, Indeks Shanghai terkerek 0,08 persen
Sektor pertambangan batu bara kemungkinan akan tetap bergejolak karena arah kebijakan penjinakan harga batu bara menjadi lebih jelas, Shanxi Securities mengatakan dalam sebuah catatan.
Dikatakan ada beberapa peluang di sektor yang undervalued seperti elektronik konsumen, makanan dan minuman serta perawatan kesehatan.
Perusahaan real estat turun untuk sesi keempat berturut-turut dan kehilangan 2,3 persen, karena kekhawatiran atas skema pajak real estat yang direncanakan tetap bertahan.
Pengembang China Oceanwide Holdings Co Ltd mengatakan pemegang utang perusahaan yang diterbitkan oleh dua unit perusahaan luar negerinya telah mengambil agunan utang setelah unit gagal membayar kembali surat utang yang jatuh tempo, ilustrasi terbaru dari tekanan keuangan pada pengembang China.
Secara terpisah, China akan menangguhkan beberapa pajak untuk perusahaan manufaktur selama tiga bulan mulai November karena dampak dari harga bahan baku yang tinggi dan kenaikan biaya produksi, kata kabinet negara itu.
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021