"Jadi tempat ini memang lebih tepat sebagai meeting point, tempat diskusi mudah-mudahan begitu. Maka industri perbukuan bisa terbantu juga mereka bisa mendapatkan eksposur karena karya-karyanya bukan hanya dipajang di dalam etalase toko-toko buku tapi karya-karyanya dibahas secara reguler di tempat ini," kata Anies di kawasan Blok M, Kebayoran Baru, Kamis.
Menurut Anies Baswedan, hadirnya ruang publik taman literasi tersebut akan menjadi jalan tengah bagi penerbit, karena ada pergeseran dari cetak ke digital.
Karena itu, ruang publik seluas 9.000 meter persegi ini dapat menjadi media untuk mendiskusikan karya-karya literasi yang bisa berwujud cetak maupun digital.
"Jadi ini adalah salah satu tempat untuk mereka bisa mempromosikan dan harapannya karya-karya yang baik akan bisa mendapatkan respon positif dari masyarakat," katanya.
Baca juga: Anies bangun taman literasi di kawasan transit Blok M
PT Integrasi Transit Jakarta (ITJ) sebagai penanggung jawab konstruksi, menyiapkan anggaran mencapai Rp30 miliar untuk pembangunan Taman Literasi Martha Christina Tihahau, di Kebayoran Baru.
Direktur Utama PT ITJ, Aidin Barlean, mengatakan, pembangunan taman tersebut tidak akan mengurangi lahan hijau yang saat ini berada di sekitarnya. "Pembangunan taman literasi ini tanpa mengurangi lahan hijau," kata Aidin.
Aidin menuturkan, pembangunan taman literasi itu dengan memanfaatkan lahan perkerasan yang sudah ada sebelumnya guna memudahkan proses kontruksi taman tersebut. "Di taman literasi itu dibangun ruang diskusi, ruang belajar, ruang galeri, ruang baca, dan sejumlah fasilitas publik lainnya," katanya.
Pembangunan taman literasi itu pekerjaannya selama delapan bulan dan dutargetkan selesai pada Juni 2022.
Baca juga: Lima tempat yang bisa dikunjungi untuk melepas penat di Jakarta
Baca juga: Kemdikbud dorong minat baca dengan salurkan buku cetak dan digital
Pewarta: Sihol Mulatua Hasugian
Editor: Riza Harahap
Copyright © ANTARA 2021