• Beranda
  • Berita
  • Kolaborasi adalah kunci pemulihan industri pariwisata

Kolaborasi adalah kunci pemulihan industri pariwisata

29 Oktober 2021 07:59 WIB
Kolaborasi adalah kunci pemulihan industri pariwisata
Warga negara asing (WNA) menaiki sekoci saat akan menyeberang ke Labuan Bajo, NTT dengan menggunakan kapal pinisi di Pelabuhan Serangan, Denpasar, Bali, Kamis (28/10/2021). (ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo)
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan kunci untuk membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif saat pandemi adalah kolaborasi antarsektor yang diiringi strategi inovasi dan adaptasi.

“Kolaborasi mutlak dilakukan dengan berbagai pihak, karena dengan bersama kita bisa menyusun strategi dan berjuang bersama dan bangkit bersama. Oleh karenanya mari tingkatkan kerjasama agar sektor parekraf lekas bangkit sehingga mampu membuka lapangan kerja seluas-luasnya dan mampu menggerakan ekonomi nasional," kata Sandiaga dalam webinar "Berkolaborasi Menuju Pemulihan Sektor Pariwisata Nasional Sebagai Dampak Pandemi COVID-19", dikutip dari siaran resmi, Jumat.

Baca juga: Menparekraf tantang anak muda di Maluku Tenggara buka lapangan kerja

Webinar dari platform perjalanan digital Agoda yang dihadiri oleh lebih dari 500 peserta dari industri perhotelan dan pariwisata ini membahas tentang kesiapan industri pariwisata, khususnya mengenai pembukaan kembali Bali untuk wisatawan mancanegara, serta pentingnya kerjasama yang terkoordinasi dari pemerintah pusat hingga organisasi pariwisata di seluruh Indonesia.

Berdasarkan data pencarian Agoda, Bali masih menjadi pilihan teratas wisatawan mancanegara pada 2021 dibandingkan tahun 2019 sebelum masa pandemi. Dengan dibukanya kembali Bali untuk wisatawan mancanegara, maka kebutuhan untuk kolaborasi antarpemangku kepentingan semakin dirasa penting.

“Sejak pandemi, Bali Tourism Board telah berkolaborasi dengan Kementerian Pariwisata untuk penyediaan sembako, sertifikasi CHSE, vaksin, serta 35 hotel karantina dan sejumlah fasilitas penunjang tracing dan treatment di Bali. Sebagai asosiasi, kami berperan penting dalam membantu akselerasi pelaksanaan hal-hal tersebut,” ujar Head of Bali Tourism Board Ida Bagus Aging Partha Adnyana.

I Ketut Swabawa, Head of the Association of Hospitality Leaders Indonesia (AHLI) mendukung kerjasama yang lebih erat antar pemangku kepentingan. Ia pun mengapresiasi keberadaan agen perjalanan daring.

“Layanan OTA yang berbasis daring dapat menarik tamu lebih cepat, mudah, dan praktis. Daripada hanya mengandalkan upaya pemasaran sendiri, hotel dapat mencapai hasil yang lebih cepat dan lebih baik dengan platform ini,” katanya.


Baca juga: Sandiaga Uno bertelanjang kaki hadiri puncak Festival Meti Kei

Baca juga: Menparekraf sebut potensi wisata bahari Raja Ampat sangat besar

Baca juga: Sandiaga ajak UMKM terus berkolaborasi percepat pemulihan ekonomi

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021