Tindaklanjut itu dilakukan Dubes Wisnu dengan mengunjungi Namibia Maritime and Fisheries Institute (NAMFI) di Kota Swakopmund, menurut keterangan tertulis KBRI Windhoek yang diterima di Jakarta, Jumat.
Pada kesempatan itu, Wisnu menyampaikan bahwa Indonesia sebagai negara maritim memiliki sumber daya dan kapasitas yang mumpuni untuk mendukung Namibia.
"Di Indonesia pendidikan di bidang maritim dan kelautan dapat ditemukan sejak jenjang pendidikan sekolah kejuruan maupun pendidikan tinggi dengan sistem kadet atau sekolah kedinasan," kata dia dalam penjelasannya kepada Direktur NAMFI Magy Sam .
Magy Sam dalam penjelasannya mengungkapkan bahwa NAMFI merupakan lembaga di bawah Kementerian Perikanan dan Sumberdaya Kelautan Namibia yang bertanggungjawab untuk mencetak sumber daya manusia unggul yang akan bekerja di kapal laut dengan spesialisasi pendidikan di bidang navigasi, teknik kelautan, dan keselamatan di laut.
Baca juga: Tingkatkan ekspor, KBRI gelar forum bisnis dengan pengusaha Namibia
Pertemuan antara KBRI Windhoek dan NAMFI itu bertujuan untuk mengindentifikasi peluang kerja sama yang dapat dilakukan dalam rangka implementasi MoU di bidang maritim dan perikanan.
Pada 2018, Indonesia-Namibia telah menyepakati MoU di bidang maritim dan kelautan serta kerja sama perikanan. Kesepakatan tersebut dilatarbelakangi oleh potensi kedua negara di bidang maritim dan kelautan yang dapat dimanfaatkan untuk kemajuan bersama.
"Salah satu peluang kerja sama dapat dilakukan adalah pembangunan atau pengembangan kapasitas," ungkap Dubes Wisnu.
Menindaklanjuti pertemuan dengan NAMFI, KBRI Windhoek akan berkoordinasi dengan instansi terkait di Indonesia untuk menjajaki kemungkinan dukungan Indonesia dalam menyediakan instruktur di bidang pelayaran, kelautan ataupun perikanan serta tukar pandangan tentang sistem diklat, serta pengembangan kapasitas di bidang teknik kapal dan kelautan serta perikanan.
Baca juga: KBRI Windhoek kenalkan seni batik kepada masyarakat Namibia
Baca juga: UMKM Jawa Barat pamerkan produk di Namibia
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021