Menurut perusahaan itu, dosis tersebut akan menambah komitmen pasokan 60 juta dosis sebelumnya pada kuartal II 2020 ke GAVI, yang turut mempelopori fasilitas COVAX.
Skema COVAX yang didukung oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan GAVI bertujuan untuk mendistribusikan vaksin secara merata ke seluruh dunia.
Fasilitas COVAX sudah membagikan sekitar 400 juta dosis vaksin COVID-19 ke lebih dari 140 negara berpenghasilan rendah dan menengah. Namun sejumlah negara berpotensi tidak dapat memenuhi target cakupan vaksinasi 40 persen pada akhir tahun yang ditetapkan WHO.
Baca juga: Moderna klaim vaksin COVID buatannya aman buat usia 6-11 tahun
Moderna mengatakan dosis vaksin akan diberikan dengan harga murah dan GAVI terus mengamankan opsi pengadaan 233 juta dosis tambahan pada 2022.
"Kami baru-baru ini menawari COVAX untuk mengakses lebih banyak vaksin pada kuartal II dan III 2022," kata CEO Moderna Stephane Bancel.
Moderna awal Oktober ini mengumumkan investasi pembangunan pabrik senilai 550 juta dolar AS (sekitar Rp7,8 triliun) di Afrika.
Pabrik tersebut memproduksi hingga 500 juta dosis vaksin berbasis mRNA per tahun, termasuk vaksin COVID-19.
Sumber: Reuters
Baca juga: Regulator obat EU akan umumkan hasil tinjauan vaksin "booster" Moderna
Baca juga: Tiga vaksin COVID-19 ini tak perlu "booster" hingga 8 bulan
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021