"Hampir dua tahun kita menghadapi pandemi ini. Untuk itu saya melihat perlunya mengembangkan digitalisasi di industri maritim kedepan," kata Arsjad Rasjid dalam Virtual Expo Maritime Indonesia (VEMI) INSA yang dipantau di Jakarta, Minggu.
Arsjad mengatakan, urbanisasi yang tumbuh di seluruh Indonesia, khususnya kota-kota di luar Jawa menyebabkan permintaan logistik meningkat.
Menurut dia, pertumbuhan urbanisasi ini membutuhkan logistik dan infrastruktur tambahan untuk menghubungkan antar pulau serta mendukung tren e-commerce yang terus berkembang.
Baca juga: Pemerintah dorong hilirisasi produksi Hidrolisat Protein Ikan
Namun demikian, proses logistik yang berjalan lamban di Indonesia menjadikan biaya logistik sangat tinggi.
"Indonesia harus meningkatkan peralihan transportasi darat dengan proses transportasi laut di Jawa dan Sumatera dimana seringnya keterlambatan perkapalan dan tingginya biaya, menyebabkan minimnya pengiriman laut jarak pendek atau short sea shipping," ujarnya.
Arsjad menambahkan, Kadin telah menyiapkan lima strategi mendukung industri perkapalan dan logistik maritim di Indonesia. Pertama kemitraan antar pemain publik dan swasta untuk menciptakan platform logistik multimoda digital untuk menciptakan transparansi dalam sistem.
Baca juga: Pemerintah genjot pengembangan pabrik garam industri, kurangi impor
Kedua, integrasi data dari semua pemangku kepentingan terkait di sektor swasta dan publik untuk menciptakan pandangan holistik dan semua hal yang terkait dengan logistik.
Ketiga, mendorong pengembangan teknologi logistik digital misalnya melalui program pendampingan dan peningkatan daripada akses pendanaan.
Keempat, merekomendasikan perubahan peraturan yang diperlukan untuk memungkinkan berbagi informasi yang diperlukan antara sektor publik dan swasta.
Kelima, pengembangan jaringan informasi dan Telekomunikasi untuk transportasi laut untuk memungkinkan digitalisasi.
"Diharapkan Kadin dan Indonesian National Shipowners' Association (INSA) melalui 5 fokus ini dapat mengawal bersama-sama mencapai tujuan Indonesia emas di tahun 2045 sebagaimana cita-cita Presiden," pungkasnya.
Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021