"Kita miliki sekarang ada 252 juta dosis di mana 241 juta sudah didistribusikan ke provinsi, kabupaten dan kota. Dari 241 juta ini sudah terpakai 194 juta," kata Menkes Budi dalam konferensi pers virtual yang dipantau dari Jakarta pada Senin.
Dengan penggunaan tersebut, kata Menkes Budi, maka saat ini terdapat sekitar 47 juta dosis vaksin COVID-19 yang menjadi stok di kabupaten/kota. Menkes menegaskan bahwa jumlah tersebut cukup untuk menjadi cadangan untuk satu bulan ke depan.
Menurutnya, laju penyuntikan vaksinasi COVID-19 saat ini adalah sekitar 50 juta dosis suntikan untuk lima pekan.
Baca juga: Menkes: Protokol kesehatan dijaga cegah lonjakan kasus jelang Nataru
Baca juga: Menjangkau masyarakat Badui kejar target vaksinasi
"Jadi masih cukup stok yang ada di kabupaten/kota, provinsi untuk satu bulan ke depan," ucap Budi.
Dalam kesempatan tersebut Menkes juga memastikan bahwa pemerintah akan terus melakukan pengawasan implementasi protokol kesehatan jelang periode Natal dan Tahun Baru pada akhir tahun.
Langkah penerapan ketat protokol kesehatan itu dilakukan untuk memastikan tidak ada lonjakan kasus baru usai periode Natal dan Tahun Baru (Nataru), apalagi mengingat kasus COVID-19 di Indonesia tengah mengalami penurunan.
Hal itu juga penting karena pada tahun depan Indonesia akan menjadi tuan rumah beberapa acara internasional, termasuk COP4 Minamata dan KTT G20 yang akan diadakan di Bali pada tahun depan.
"Protokol kesehatan ini menjadi penting karena mumpung Indonesia sedang turun (kasus COVID-19) sekarang, kita ingin memastikan bahwa implementasi protokol kesehatan bisa kita lakukan dengan sebaiknya agar tidak terjadi lonjakan lagi terutama nanti menghadapi Nataru," kata Menkes Budi.*
#ingatpesanibu
#sudahdivaksintetap3m
#vaksinmelindungikitasemua
Baca juga: Menkes: Vaksin bantuan luar negeri di Yogyakarta mendekati kedaluwarsa
Baca juga: Menkes sebut Molnuvirapir cegah penderita COVID-19 masuk rumah sakit
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021