• Beranda
  • Berita
  • Pemerintah percepat vaksin dosis kedua hingga 60 persen per Desember

Pemerintah percepat vaksin dosis kedua hingga 60 persen per Desember

1 November 2021 15:40 WIB
Pemerintah percepat vaksin dosis kedua hingga 60 persen per Desember
Arsip foto - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy (kedua kanan) didampingi Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman (ketiga kanan) melihat proses vaksinasi COVID-19 di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (11/6/2021). ANTARA FOTO/Arnas Padda/yu/rwa.

saat ini grafik penularan COVID-19 di Tanah Air memperlihatkan tren yang menurun

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan akan mempercepat vaksinasi COVID-19 dosis kedua hingga 60 persen dari target sebanyak 291,6 juta jiwa per Desember 2021.

"Vaksinasi akan dipercepat dengan target Desember 2021 sebanyak 291,6 juta jiwa untuk dosis kedua  60 persen," kata Menko Muhadjir Effendy dalam konferensi pers PPKM di Jakarta, Senin.

Baca juga: Menko PMK: Perjalanan udara hanya wajib tes swab antigen

Pihaknya merinci dari target 291,6 juta jiwa itu terbagi menjadi 80,9 persen untuk capaian vaksinasi dosis 1 dan 59,1 persen untuk capaian vaksinasi dosis 2.

Menurut dia, saat ini grafik penularan COVID-19 di Tanah Air memperlihatkan tren yang menurun. Namun demikian, Muhadjir mengingatkan semua pihak agar jangan lengah dalam menerapkan protokol kesehatan.

Baca juga: Menko PMK serahkan kartu kepesertaan BPJAMSOSTEK pekerja Probolinggo

"Walaupun penurunan penularan COVID-19 sudah bagus tapi kita juga harus terus waspada," katanya.

Kebijakan 3T yakni Testing, Tracing, dan Treatment juga harus terus dilakukan.

Sementara untuk persiapan dalam menghadapi perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, pemerintah akan segera mengeluarkan peraturan-peraturan terkini mengenai mobilitas masyarakat untuk mencegah penularan COVID-19.

"Akan diantisipasi oleh seluruh kementerian dan lembaga terkait dengan update aturan-aturan yang diperlukan untuk mencegah penularan COVID-19 dan penyebarannya di mana aturan tersebut adalah mengenai pergerakan orang, lokasi wisata, pertokoan, tempat peribadatan dan lain-lainnya," katanya.

Baca juga: Menko PMK: Kesetaraan gender akan percepat pembangunan

Dalam kesempatan itu, Muhadjir menambahkan untuk mengantisipasi penularan COVID-19 sebagai dampak Pembelajaran Tatap Muka (PTM), Kementerian Kesehatan berkoordinasi dengan Kemdikbudristek Dikti dan Kementerian Agama untuk membuat sebuah aplikasi.

Aplikasi ini, kata dia, nantinya akan terintegrasi dengan aplikasi Pedulilindungi.

"Akan membuat aplikasi yaitu proaktif tracing yang akan diterapkan di Indonesia yang terintegrasi dengan aplikasi Pedulilindungi," urainya.


#ingatpesanibu
#sudahdivaksintetap3m
#vaksinmelindungikitasemua

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021