Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Wamen LHK) Alue Dohong menyampaikan Paviliun Indonesia merupakan wadah bagi pemerintah Indonesia untuk melakukan negosiasi dan presentasi di tingkat global mengenai perubahan iklim .menyediakan etalase kebijakan dan tindakan untuk mengatasi perubahan iklim
"Paviliun Indonesia akan memfasilitasi para pihak, aktor negara, dan aktor non-negara, untuk berkomunikasi, berbagi
pengalaman, mendiskusikan masalah dan praktik serta menginspirasi orang lain tentang apa yang bisa dilakukan untuk aksi iklim di COP-26 UNFCCC, Glasgow," ujarnya dalam sambutan Paviliun Indonesia, COP-26 UNFCCC yang diikuti secara daring dari Gedung Kementerian LHK, Jakarta, Senin.
Baca juga: KLHK latih 57 Polhut terbaik menjadi SPORC
Ia mengatakan, Paviliun Indonesia akan berfungsi sebagai "soft diplomacy" yang dilakukan bersamaan dengan "hard diplomacy".
"Paviliun jadi tonggak sejarah Indonesia dengan menyediakan etalase kebijakan dan tindakan untuk mengatasi perubahan iklim, juga menunjukkan apa yang telah kami lakukan dalam perundingan global, dan mempresentasikan apa yang didapatkan dari lapangan," tuturnya.
Disampaikan, tema yang dipilih untuk Paviliun Indonesia adalah "Leading climate, actions together". Hal ini sesuai dengan Tujuan Nomor 13 Pembangunan Berkelanjutan (SDG) yang menyampaikan mandat bagi masyarakat global untuk mengambil tindakan mendesak memerangi perubahan iklim dan dampaknya.
Baca juga: Wamen LHK: Konservasi satwa harus dapat perhatian yang sama di COP26
Dengan begitu, menurut Alue Dohong, solusi yang terjangkau dan terukur kini telah tersedia untuk memungkinkan negara menjangkau ekonomi yang lebih bersih dan lebih tangguh.
Ia menambahkan, laju perubahannya semakin cepat karena semakin banyak orang beralih ke energi terbarukan, melakukan berbagai langkah lain yang akan mengurangi emisi, dan meningkatkan upaya adaptasi.
Baca juga: Pemerintah perkenalkan Strategi Jangka Benah guna tata sawit di hutan
"Kami melihat bagaimana masyarakat sipil, sektor swasta, dan pemerintah menerjemahkan ini bersama ke dalam rencana dan strategi pembangunan nasional, mendekati agenda tahun 2030," ujarnya.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021