• Beranda
  • Berita
  • Teknologi GLPO dorong peningkatan produksi minyak di Blok Jabung

Teknologi GLPO dorong peningkatan produksi minyak di Blok Jabung

1 November 2021 20:58 WIB
Teknologi GLPO dorong peningkatan produksi minyak di Blok Jabung
Ilustrasi - Pekerja beraktivatas di kawasan sumur migas Blok Jabung. (ANTARA/HO-SKK Migas)
SKK Migas melaporkan pemanfaatan teknologi Gas Lift Pack Off (GLPO) telah berhasil meningkatkan produksi minyak Blok Jabung di Jambi.

Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno mengatakan teknologi itu telah mengaktifkan kembali sumur Marmo-1 karakteristik minyak berat yang sudah tidak berproduksi sejak awal 2019.

"Dengan penerapan GLPO tersebut, initial production yang diperoleh sebesar 278 barel minyak per hari (BOPD)," ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Senin.

Julius menjelaskan keberhasilan implementasi GLPO pada sumur Marmo-1 memberikan dampak yang baik pada kontribusi produksi eksisting PetroChina Jabung Ltd (PCJL) dan nasional.

Perusahaan lantas melakukan scale-up dan penambahan program untuk ketiga sumur lainnya yang memiliki tantangan produksi berbeda dengan sumur Marmo-1, yaitu SB-D6 dengan initial production gain 141 BOPD, WB-D15A dengan initial production gain 59 BOPD, dan Panen Utara-1 dengan initial production gain 554 BOPD.

Baca juga: SKK Migas resmikan proyek West Betara NAG di Blok Jabung

Saat ini, teknologi GLPO menjadi salah satu alternatif kegiatan rigless yang dapat membantu peningkatan produksi.

Keuntungan teknologi tersebut salah satunya instalasi yang sederhana tanpa perlu menggunakan rig dan fleksibilitas untuk meletakkan titik injeksi gas.

Lesson learned dari kegiatan ini adalah kemauan mencoba hal baru untuk melihat peluang dan potensi peningkatan produksi.


Baca juga: Petrochina tertarik kembangkan Blok East Natuna


“Keberhasilan uji coba teknologi di PetroChina Jabung dapat menjadi referensi untuk Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) lainnya," ujar Julius.

SKK Migas akan terus memonitor kinerja GLPO dan akan dievaluasi untuk melihat potensi penerapan dalam skala yang lebih besar, sehingga teknologi itu mampu memberikan kontribusi produksi yang lebih optimal.

Teknologi GLPO ini dilakukan dengan skema No Cure No Pay, yakni tidak ada kerugian yang timbul jika ada kegagalan penerapan teknologi tersebut karena tidak ada biaya yang dibayar.


Baca juga: Petrochina bersiap garap bisnis hilir migas

Baca juga: SKK Migas: penyegelan sumur PetroChina tak berdasar

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021