Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta seluruh masyarakat untuk mengantisipasi dampak algoritma kurasi di era disrupsi informasi dan teknologi yang menyebabkan terjadi disinformasi secara masif.
“Salah satu sebab terjadinya disinformasi masif adalah adanya algoritma kurasi yang membuat setiap orang atau kelompok orang meyakini hanya terhadap informasi yang dipasok dari kelompoknya sebagai kebenaran,” kata Wapres dalam Orasi Ilmiah Dies Natalis ke-7 Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Kalimantan Timur di Grand Ballroom Hotel Bumi Senyiur, Samarinda, Selasa.
Adanya kelompok yang meyakini informasi dari satu sisi tersebut, lanjut Wapres, berdampak pada adanya kelompok lain dengan keyakinan pada pendapatnya sendiri.
Hal itu kemudian dapat menimbulkan perpecahan dan polarisasi di kalangan umat dan masyarakat bangsa, katanya.
Baca juga: Wapres menyapa siswa SD di Samarinda
Selain itu, tambah Wapres, percepatan diseminasi informasi membawa mudarat melalui penyebaran paham yang bertentangan dengan ideologi negara.
“Salah satu kemudaratan dari kemajuan teknologi informasi adalah penyebaran secara masif paham-paham yang bertentangan dengan ideologi negara serta terjadinya disinformasi dalam rupa informasi yang tidak benar, hoaks,” jelasnya.
Oleh karena itu, Wapres berharap perguruan tinggi, khususnya UNU, dapat memberikan bekal kepada para mahasiswa, selaku generasi muda bangsa, untuk berpikir kritis dalam menghadapi diseminasi informasi.
Baca juga: Wapres lakukan kunjungan kerja ke Kalimantan Timur
“Perguruan tinggi, sebagai tahap akhir pendidikan formal, seyogianya dapat membekali mahasiswa untuk senantiasa berpikir kritis dalam menyikapi arus informasi, dengan berpegang teguh pada akidah, akhlak, dan ilmu pengetahuan,” katanya.
Wapres berpesan agar UNU Kalimantan Timur dapat menjadi pelopor dalam mencetak, menyiapkan generasi penerus bangsa yang kritis, dan memiliki fondasi kuat dalam menghadapi arus informasi yang pesat.
“Saya mendorong UNU Kaltim untuk mempersiapkan generasi muda yang kompeten dan kompetitif, mampu bersaing secara global namun tetap memiliki akhlak mulia dan memiliki karakter kebangsaan yang kuat sehingga tidak terombang-ambing oleh arus perubahan,” ujar Wapres.
Baca juga: Ma'ruf Amin minta masyarakat waspada liburan Natal dan Tahun Baru
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021