Lokasi wisata tersebut sebelumnya merupakan wilayah kumuh.
"Pembagunan Kota Tuo dengan anggaran (tahun) 2021 ini bukan yang terakhir oleh karena itu kami perlu doa dan dukungan setiap masyarakat serta tunjukkan bahwa pembangunan tahap pertama ini betul-betul bermanfaat bagi masyarakat," kata Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan di Provinsi Bengkulu, Selasa.
Baca juga: Pemanfaatan air terjun kawasan hutan di Mukomuko untuk objek wisata
Ia menambahkan pembangunan wisata Kota Tuo baru memasuki tahap pertama dari tiga tahap yang direncanakan.
Di kawasan tersebut terdapat monumen Pasar Bengkulu guna memperingati tewasnya masyarakat Bengkulu saat melawan tentara Sekutu Inggris pada 5 November 1945.
Konon, ada tiga orang tentara Sekutu dari Palembang yang ingin pergi ke tambang emas Lebong Tandai. Rakyat yang terhimpun dalam Penjaga Keamanan Rakyat (PKR) mencegat karena dianggap akan sangat berbahaya sekali bagi Republik Indonesia. Mereka hendak menguasai RI merdeka dengan mengarahkan pistolnya kepada salah satu PKR Syafii Ibrahim sehingga dua orang dari mereka dibunuh dan satu luka berat.
Oleh karena itu, Wali Kota Bengkulu mengajak seluruh masyarakat khususnya warga Kota Bengkulu untuk bersama-sama menjaga objek wisata Kota Tuo tersebut.
"Mari kita jaga sama-sama wisata ini dan kami memerlukan kerjasama dengan masyarakat sebab apa yang kita bangun ini adalah milik masyarakat dan ini komitmen kita menghadirkan kebahagiaan di tengah masyarakat," kata Helmi.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (Perkim) Kota Bengkulu, I Made Ardana mengatakan jika pembangunan Kota Tua merupakan kolaborasi antara pemerintah pusat, Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPP) Bengkulu, dan Pemkot Bengkulu.
Kolaborasi tersebut bertujuan untuk menata setiap kawasan kumuh yang ada di Kota Bengkulu.
Baca juga: Pulau Tikus Bengkulu berpotensi jadi tujuan wisata selam
Baca juga: Pantai Padang Betuah jadi ikon wisata baru Bengkulu Tengah
Pewarta: Anggi Mayasari
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021