Anggota Komisi I DPR RI Syarief Hasan memperkirakan Surat Presiden (Surpres) terkait calon Panglima TNI akan dikirimkan ke DPR setelah Presiden Joko Widodo menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Roma, Italia.
"Kita tunggu sebentar lagi kan Pak Presiden pulang dari KTT. Saya perkirakan 1-2 hari (Surpres calon Panglima TNI dikirim ke DPR) setelah beliau pulang," kata Syarief di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa.
Dia mengatakan, DPR RI baru selesai melaksanakan masa reses dan masuk Masa Sidang II Tahun Sidang 2021-2022 yang dimulai pada 1 November 2021.
Menurut dia, kalau Surpres sudah masuk ke DPR maka Komisi I DPR biasanya langsung melaksanakan rapat, namun saat ini belum dilaksanakan.
Baca juga: Pimpinan DPR RI belum terima Surpres Calon Panglima TNI
Baca juga: Analis pertanyakan survei calon panglima TNI
"Biasanya ketika Surpres datang, kami langsung rapat. Tapi belum (rapat untuk membicarakan) ada Surpres jadi asumsinya belum masuk," ujarnya.
Syarief menilai kalau Surpres dikirimkan setelah Presiden kembali dari KTT G20, masih cukup waktu untuk diproses di DPR dengan pertimbangan masa pensiun Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Selain itu, dia enggan menanggapi peluang nama-nama calon Panglima TNI yang ramai menjadi pemberitaan di media karena merupakan hak prerogatif Presiden.
Menurut dia, semua kepala staf memiliki kemampuan yang memadai sehingga keputusan akhir ada pada Presiden Jokowi untuk menunjuk calon Panglima TNI.
Baca juga: Pengamat: Ada tiga kode calon Panglima TNI pilihan Presiden Jokowi
"Ada yang berpendapat siklusnya sekarang Angkatan Udara, lalu seharusnya (yang jadi Panglim TNI) ini karena sebelum itu. Namun, keputusan ada pada Presiden Jokowi," ujarnya.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021