Warga Sungai Taleh, Nagari Baringin, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, resah karena beruang madu (helarctos malayanus) masuk ke pemukiman dan sempat mengganggu masyarakat sekitar semenjak tiga bulan terakhir.Kita tidak mungkin melakukan pengusiran, karena dekat pemukiman.
Salah seorang warga Sungai Taleh, Jon Arius (45) di Lubukbasung, Selasa, mengatakan beruang madu berukuran besar sering muncul saat anak-anak pergi sekolah.
”Bahkan beruang madu itu sempat mengeluarkan suara saat bertemu dan para pelajar langsung lari," katanya.
Ia mengatakan beruang madu itu masuk ke pemukiman warga semenjak tiga bulan yang lalu.
Baca juga: KSDA Agam pasang perangkap evakuasi beruang madu di kebun durian
Baca juga: Seekor beruang madu masuk ke perangkap BKSDA Resor Limapuluh Kota
Beruang madu juga merusak tanaman warga dan berada di belakang rumah warga.
"Sudah 25 tahun saya disini, tidak pernah beruang mengganggu dan masuk ke pemukiman," katanya.
Sementara Kepala Resor Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Agam, Ade Putra menambahkan pihaknya ke lokasi pada Senin (1/11), setelah mendapat informasi dari wali nagari setempat.
"Kami menemukan jejak kaki dan cakaran beruang madu di lokasi tidak jauh dari rumah warga," katanya.
Resor KSDA Agam memasang kandang jebakan untuk evakuasi satwa dilindungi tersebut pada Selasa (2/11).
Ini langkah terakhir karena lokasi munculnya beruang itu berada di pemukiman warga, kawasan hutan cukup jauh dan satwa sering muncul.
"Kita tidak mungkin melakukan pengusiran, karena dekat pemukiman. Kandang jebakan itu dipasang untuk beberapa hari ke depan dan kandang setiap hari kita pantau," katanya.
Apabila masuk kandang jebakan, satwa itu bakal diidentifikasi dan diobsevasi ke kantor Resor KSDA Agam.
Setelah itu satwa dilindungi Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya ini dilepas liar ke habitatnya.*
Baca juga: BKSDA Sumbar pasang dua perangkap, evakuasi beruang madu di Kelok 44
Baca juga: Beruang madu kembali muncul di kawasan Kelok 44 Agam
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021