• Beranda
  • Berita
  • Saham Australia ditutup naik, Indeks ASX 200 melambung 0,93 persen

Saham Australia ditutup naik, Indeks ASX 200 melambung 0,93 persen

3 November 2021 16:05 WIB
Saham Australia ditutup naik, Indeks ASX 200 melambung 0,93 persen
Ilustrasi - Bursa saham Australia. ANTARA/REUTER/aa.

Saya menduga pasar akan cukup fluktuatif selama beberapa hari ke depan, tergantung pada bagaimana data bermain

Saham-saham Australia ditutup menguat pada perdagangan Rabu, menyentuh level tertinggi dalam sebulan karena investor lega bahwa bank sentral tidak akan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat, dengan saham keuangan kelas berat dan penambang mendorong pasar rebound.

Indeks acuan S&P/ASX 200 di Bursa Efek Australia terangkat 0,93 persen atau 68,40 poin menjadi menetap di 7.392,70 poin, dengan sebagian besar sektor ditutup di wilayah positif.

Indeks acuan telah jatuh 0,63 persen dalam perdagangan yang bergejolak pada Selasa (2/11/2021) setelah bank sentral Australia (RBA) menghapus target yang sangat rendah untuk imbal hasil obligasi dan membuka pintu untuk kenaikan suku bunga lebih awal.

Namun Gubernur RBA Philip Lowe bersikeras setelah jam pasar pada Selasa (2/11/2021) bahwa keputusan itu tidak mencerminkan bahwa bank sentral akan menaikkan suku bunga sebelum 2024.

Keuangan, konstituen terbesar ASX 200, memimpin kenaikan pada indeks acuan, meningkat 1,2 persen di sesi terbaik mereka dalam hampir sebulan.

Baca juga: Bursa Australia dibuka naik terangkat saham bank dan pertambangan

Saham Commonwealth Bank of Australia naik ke penutupan tertinggi sejak 11 Agustus setelah pemberi pinjaman terbesar di negara itu mengatakan akan menawarkan layanan kripto kepada nasabah ritelnya.

Pasar saham Asia secara luas dalam mode tunggu dan lihat menjelang pengumuman Federal Reserve (Fed) AS yang diperkirakan tentang pengurangan stimulus moneter era pandemi pada Rabu waktu setempat.

"Saya menduga pasar akan cukup fluktuatif selama beberapa hari ke depan, tergantung pada bagaimana data bermain," kata Kepala Eksekutif Deep Data Analytics, Mathan Somasundaram.

Penambang melonjak 1,3 persen meskipun harga bijih besi dan tembaga melemah, dengan BHP Group dan Rio Tinto masing-masing naik 1,1 persen dan 1,2 persen.

Saham-saham energi mengabaikan harga minyak mentah yang lebih lemah dan menguat 0,6 persen, dengan Whitehaven Coal menjadi top gainer dengan lompatan 3,8 persen.

Saham-saham Selandia Baru sebagian besar datar setelah bank sentral memperingatkan bahwa kenaikan inflasi dapat berarti suku bunga yang lebih tinggi.

Baca juga: Saham Australia ditutup melemah, indeks ASX 200 tergerus 0,63 persen

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021