• Beranda
  • Berita
  • Bupati Garut sebut kerusakan hutan penyebab banjir di Pameungpeuk

Bupati Garut sebut kerusakan hutan penyebab banjir di Pameungpeuk

3 November 2021 20:21 WIB
Bupati Garut sebut kerusakan hutan penyebab banjir di Pameungpeuk
Sejumlah warga berjalan di tengah genangan banjir yang merendam pemukiman rumah penduduk di Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. ANTARA/HO-BPBD Garut.
Bupati Garut Rudy Gunawan menyatakan kerusakan hutan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir yang melanda pemukiman rumah penduduk di Kecamatan Pameungpeuk wilayah selatan Garut.

"Yang menyebabkan banjir itu pertama pendangkalan, curah hujan, dan kerusakan hutan," kata Rudy Gunawan usai menghadiri kegiatan Gerakan Pendidikan Pemberdayaan Perempuan Mandiri dan Pencanangan Gerakan Indonesia Membaca di Graha Patriot, Garut, Rabu.

Ia menuturkan bencana banjir yang melanda wilayah Kecamatan Pameungpeuk beberapa waktu lalu itu karena adanya luapan air dari sungai besar yang melintasi daerah itu.

Curah hujan yang tinggi dan juga adanya pendangkalan sungai, kata dia, membuat air naik kemudian mengalir ke dataran paling bawah yakni daerah Pameungpeuk yang berdekatan dengan pantai.

Baca juga: BPBD Garut sebut banjir di Pameungpeuk akibat luapan sungai

Baca juga: Banjir bandang terjang pemukiman warga di pelosok Garut


"Itu sungainya besar dilintasi oleh tiga kecamatan, jadi kalau terjadi hujan di Pakenjeng di Cisompet, airnya ke bawah, ke Pameungpeuk. Pameungpeuk itu dekat laut, semua berjalan ke Pameungpeuk," kata Bupati.

Namun, bencana banjir itu, kata Rudy, tidak seharusnya juga menyalahkan curah hujan yang tinggi, dan juga dangkalnya sungai, melainkan ada faktor lain yaitu kerusakan lingkungan.

Ia mengungkapkan seperti hasil kajian BNPB bahwa wilayah hutan di Garut sebagai daya dukung untuk mencegah bencana banjir dalam kondisi tidak baik sehingga perlu menjadi perhatian bersama.

"Persoalannya daya dukung lingkungan di baratnya itu di Cisompet dan di Pakenjeng itu tidak bagus (hutannya)," kata Bupati.

Meski ada kerusakan hutan, Bupati tidak menyalahkan atau meminta pertanggungjawaban lembaga lain yang menangani kawasan hutan, melainkan mengajak bersama untuk melakukan langkah mitigasi bencana.

"Kita kerja sama Perum Perhutani, kita tidak saling menyalahkan, kita jangan menyalahkan hujan juga, kita melakukan mitigasi kebencanaan," katanya.*

Baca juga: Banjir terjang jalur utama menuju objek wisata di Garut selatan

Baca juga: PT Timah kerahkan ERG bantu korban banjir Garut

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021