The Fed, pada Rabu (3/11/2021), mengumumkan pemotongan bulanan 15 miliar dolar AS menjadi 120 miliar dolar AS dalam pembelian bulanan obligasi pemerintah dan sekuritas yang didukung hipotek, tetapi Ketua Fed Jerome Powell mengatakan bank sentral AS akan "bersabar" dalam memutuskan kapan menaikkan suku bunga acuannya dari level mendekati nol.
Sterling menguat menjadi 1,3695 dolar AS di jam Asia pada Kamis pagi, memperpanjang kenaikan 0,51 persen pada Rabu (3/11/2021) karena Fed yang lebih dovish, dan pulih dari level terendah dua minggu pada Selasa (2/11/2021) di 1,3603 dolar AS.
Euro naik menjadi 1,1614 dolar AS juga setelah reli pada Rabu (3/11/2021) menyusul pengumuman yang 0,29 persen hari itu.
Baca juga: Dolar melemah setelah Fed mengonfirmasi awal pengurangan stimulus
Perhatian pasar sekarang beralih ke berapa lama The Fed dapat menunda kenaikan suku bunga, mengingat kekhawatiran bahwa inflasi yang tinggi dapat bertahan lebih lama dari yang diproyeksikan Fed.
“Ketua menekankan bahwa pertemuan (Komite Pasar Terbuka Federal) ini lebih banyak tentang (pelonggaran kuantitatif) daripada suku bunga tetapi ini akan menjadi pertemuan terakhir di mana alasan itu akan dipertahankan. Mulai saat ini, pertemuan FOMC di masa depan akan mengembalikan fokus kembali ke strategi dan taktik suku bunga Fed," kata Paul O'Connor, kepala multi aset di Janus Henderson Investors dalam komentarnya.
Pertemuan dua minggu bank-bank sentral yang sibuk berakhir dengan pertemuan bank sentral Inggris (BoE) pada Kamis waktu setempat, ketika BoE bisa menjadi bank sentral besar pertama di dunia yang menaikkan suku bunga sejak pandemi virus corona melanda.
Tidak seperti The Fed, di mana pasar dan pengamat yakin akan mengurangi stimulus pada Rabu (3/11/2021), ada sedikit konsensus seputar keputusan BoE.
Baca juga: Dolar AS sedikit naik saat pertemuan kebijakan Fed sedang berlangsung
Di tempat lain, dolar Aussie naik sedikit menjadi 0,7463 dolar AS, dibantu oleh dolar yang lebih lemah, tetapi memiliki lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk pulih dari penurunan 1,2 persen pada Selasa (2/11/2021) setelah bank sentral Australia (RBA) mengadopsi nada dovish pada pertemuan pentingnya.
Namun, yen tetap lemah dengan satu dolar pada 114,04 yen dalam lompatan yang baik dari tertinggi multi-tahun dolar di 114,69 yang dicapai bulan lalu.
Baca juga: Dolar kuat saat menanti keputusan Fed, yen turun karena kemenangan LDP
Baca juga: Dolar AS menguat karena inflasi picu spekulasi suku bunga lebih tinggi
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021