Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu Kalimantan Barat Gunawan menyatakan banjir melanda Kecamatan Silat Hilir dan Kecamatan Badau daerah perbatasan Indonesia-Malaysia dan merendam 110 rumah warga sejak Rabu (3/11).Kondisi air masih terus naik
"Untuk di Desa Perigi Silat Hilir banjir merendam 110 rumah warga sejak Rabu , sedangkan di Badau banjir mulai terjadi pagi ini," kata Gunawan, kepada ANTARA, di Putussibau Kapuas Hulu, Kamis.
Disampaikan Gunawan, di Desa Perigi Kecamatan Silat Hilir terdapat 546 kepala keluarga dengan 1.488 jiwa terdampak banjir.
Menurut dia, ketinggian air di Desa Perigi Kecamatan Silat Hilir mencapai satu hingga dua meter lebih dari permukaan tanah, akibatnya aktivitas masyarakat lumpuh total.
"Kami akan segera turun ke lokasi banjir untuk melakukan monitoring serta membantu warga," kata Gunawan.
Sementara itu, kondisi banjir di Kecamatan Badau saat ini ketinggian air kurang lebih satu meter.
"Untuk di Badau air mulai masuk Kamis pagi, kondisi air masih terus naik," kata Gunawan.
Gunawan mengimbau kepada seluruh masyarakat Kapuas Hulu untuk meningkatkan kewaspadaan dan siaga banjir, karena intensitas hujan cukup tinggi.
Selain itu, Gunawan juga meminta kepada kepala desa dan camat untuk secepatnya melaporkan perkembangan bencana banjir di daerahnya masing-masing.
Baca juga: Banjir rendam sejumlah daerah di Kapuas Hulu, warga diminta waspada
Baca juga: Banjir di Kapuas Hulu akses jalan putus dan rumah warga terendam
Baca juga: Banjir di Kapuas Hulu rendam daerah pesisir Sungai Kapuas
Pewarta: Teofilusianto Timotius
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021