Rupiah sore ini ditutup melemah 53 poin atau 0,37 persen ke posisi Rp14.366 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.313 per dolar AS.
"Yield obligasi pemerintah AS menguat pasca pengumuman tapering. Ini yang mendorong penguatan dolar terhadap nilai tukar sepanjang hari ini. Yield tenor 10 tahun sempat menyentuh kembali 1,6 persen," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Rupiah Kamis pagi melemah tipis 1 poin
The Fed menyatakan akan mulai melakukan pengurangan stimulus pada November ini dan kemungkinan tidak memerlukan kenaikan suku bunga yang cepat.
Bank sentral AS itu mengumumkan pemotongan bulanan 15 miliar dolar AS menjadi 120 miliar dolar AS dalam pembelian bulanan obligasi pemerintah dan sekuritas yang didukung hipotek, tetapi tidak banyak memberi sinyal kapan mungkin bank sentral memulai fase berikutnya dari "normalisasi" kebijakan dengan menaikkan suku bunga.
Dari domestik, jumlah kasus harian COVID-19 pada Rabu (3/11) kemarin mencapai 801 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,25 juta kasus.
Baca juga: Rupiah kembali melemah jelang rapat bank sentral AS
Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 24 kasus sehingga totalnya mencapai 143.481 kasus.
Adapun untuk jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 814 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,09 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 11.592 kasus.
Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 121,98 juta orang dan vaksin dosis kedua 75,83 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.331 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.309 per dolar AS hingga Rp14.381 per dolar AS.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis melemah ke posisi Rp14.327 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.301 per dolar AS.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021