• Beranda
  • Berita
  • China waspadai pelabuhan untuk kurangi risiko COVID-19

China waspadai pelabuhan untuk kurangi risiko COVID-19

4 November 2021 16:00 WIB
China waspadai pelabuhan untuk kurangi risiko COVID-19
Seorang pekerja medis dengan pakaian pelindung mengumpulkan swab selama putaran kelima pengujian asam nukleat massal untuk penduduk distrik Aihui menyusul kasus baru penyakit virus corona (COVID-19) di Heihe, provinsi Heilongjiang, China, Minggu (31/10/2021). ANTARA FOTO/China Daily via REUTERS/HP/sa.
China sangat waspada di pelabuhannya saat kebijakan ketat tentang perjalanan masuk dan keluar negara itu diberlakukan untuk mengurangi risiko COVID-19 di tengah wabah baru yang menyebar di dalam negeri. 

Kewaspadaan yang tinggi itu dilakukan kurang dari 100 hari dari pembukaan Olimpiade Musim Dingin Beijing.

Badan Imigrasi Nasional (NIA) mengatakan pada Kamis bahwa pihaknya akan terus mengimbau warganya untuk tidak pergi ke luar negeri jika tidak alasan yang mendesak atau penting.

Penurunan dramatis wisatawan China sejak awal tahun lalu telah menyebabkan penurunan pengeluaran tahunan sebesar 255 miliar dolar AS (Rp3,2 kuadriliun) di pasar pariwisata global.

Otoritas imigrasi China juga berjanji untuk secara ketat menerapkan pembatasan COVID-19 pada pergerakan orang yang terlibat dalam Olimpiade Musim Dingin masuk dan keluar dari China.

China bertujuan untuk memastikan tidak ada wabah di antara orang-orang yang datang dari luar negeri untuk Olimpiade Musim Dingin, menurut laporan televisi pemerintah baru-baru ini, yang mengutip Huang Chun, seorang pejabat di panitia penyelenggara olimpiade Beijing.

Baca juga: Delapan pejabat di China dibebastugaskan terkait kasus terbaru COVID

Pihak berwenang akan berusaha untuk menghindari kegagalan dalam pengendalian virus demi Olimpiade. Kegagalan itu akan mengganggu acara atau menyebabkan terjadinya klaster penularan di antara penduduk, kata Huang.

Pembatasan COVID-19 juga diperketat di Beijing, ibu kota China, menjelang pertemuan besar anggota tingkat atas Partai Komunis minggu depan.

Lebih dari 700 infeksi yang ditularkan secara lokal dengan gejala yang dikonfirmasi telah dilaporkan di China sejak pertengahan Oktober di 19 wilayah tingkat provinsi.

Penyebaran kasus secara geografis memicu serangkaian pembatasan pada bisnis pariwisata dan rekreasi di bawah kebijakan tanpa toleransi yang diterapkan Beijing.

Para pejabat mengatakan banyak kasus di bagian barat laut China dan klaster terpisah di provinsi timur laut, Heilongjiang, terlacak berasal dari orang-orang yang datang dari luar negeri.

Pemeriksaan pada penerbangan, kapal, serta kargo di pelabuhan darat akan diterapkan secara ketat, kata otoritas imigrasi.

NIA juga mengatakan akan menyesuaikan tindakan terhadap orang asing yang tiba di China sesuai dengan perubahan situasi COVID-19, tanpa memberikan perincian.

Sementara beberapa negara telah menghapus persyaratan karantina untuk pelancong yang sudah divaksin, China masih bersikeras bahwa sebagian besar orang yang datang dari luar daratan harus dikarantina selama beberapa minggu, terlepas dari status vaksinasi mereka.

Sumber: Reuters

Baca juga: Telusuri kasus COVID-19, Disneyland Shanghai dikunci

Baca juga: Langgar prokes, dua dokter dan sejumlah sopir di China dipenjara


 

Pembukaan rute penerbangan Semarang-China ditunda

Pewarta: Mulyo Sunyoto
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021