• Beranda
  • Berita
  • Kemenkes: Jangan lengah meski WHO nyatakan Indonesia aman

Kemenkes: Jangan lengah meski WHO nyatakan Indonesia aman

4 November 2021 16:10 WIB
Kemenkes: Jangan lengah meski WHO nyatakan Indonesia aman
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi saat menyampaikan pernyataan dalam agenda Dialog Produktif Kamis yang diselenggarakan KPCPEN secara daring, Kamis (4/11/2021). (ANTARA/Andi Firdaus).

Perlu diingat, level 1 ataupun level 2, 3 dan 4 itu masih dalam konteks atau skenario transmisi tertinggi yaitu community transmission.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memasukkan Indonesia sebagai negara dengan tingkat penularan COVID-19 yang rendah, namun masyarakat diimbau jangan lengah sebab pandemi belum selesai, kata pejabat Kementerian Kesehatan RI.

"Jika dilihat di level nasional, saat ini kita ada di level situasi 2. Memang di beberapa indikator sudah menunjukkan level 1, tapi ada komponen di kapasitas respons yang masih kita anggap kategori sedang," kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi saat dikonfirmasi Antara di Jakarta, Kamis sore.

Nadia mengatakan saat ini Indonesia menggunakan indikator WHO untuk menilai situasi dan kapasitas respons di tingkat nasional dan daerah yang tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 4805 tahun 2021.

Analisa tersebut dapat dilihat oleh masyarakat secara langsung di website Kementerian Kesehatan di https://vaksin.kemkes.go.id.

Baca juga: 75.829.190 penduduk Indonesia telah divaksin dosis lengkap

Baca juga: Panglima TNI ingatkan jangan lengah dengan penurunan kasus COVID-19


"Perlu diingat, level 1 ataupun level 2, 3 dan 4 itu masih dalam konteks atau skenario transmisi tertinggi yaitu community transmission," katanya.

Artinya, kata Nadia, masih ada beberapa klasifikasi seperti klusterisasi kasus, importasi kasus dan kasus yang belum terlaporkan. "Jadi jangan lengah, pandemi belum selesai," ujarnya.

WHO melalui laporan perkembangan situasi COVID-19 di Indonesia yang terbit pada Rabu (3/11), mengumumkan tren penularan kasus di semua provinsi terus menurun sejak Agustus 2021.

WHO menyarankan agar pemerintah daerah tetap memantau secara ketat setiap kluster penularan untuk memastikan upaya antisipasi yang cepat terhadap potensi wabah susulan. "Pelacakan kontak erat untuk setiap kasus penting diidentifikasi untuk mencegah penyebaran infeksi," tulis WHO dalam laporannya, dilansir Kamis.

WHO juga menyatakan Indonesia telah meningkatkan standar pengujian testing COVID-19 dari 1 per 1.000 penduduk per pekan sejak pertengahan Mei 2021 menjadi 4 per 1.000 penduduk dalam tujuh pekan terakhir.

Angka positivity rate secara nasional konsisten di bawah 2 persen dalam sepekan terakhir berdasarkan standar testing WHO.*

Baca juga: 120,89 juta penduduk RI telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama

Baca juga: Airlangga: prokes perlu diawasi karena banyak ajang besar di Indonesia



#ingatpesanibu
#sudahdivaksintetap3M
#vaksinmelindungikitasemua
 

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021