• Beranda
  • Berita
  • Tiga ruang kelas madrasah di Cicantayan rusak parah diterjang longsor

Tiga ruang kelas madrasah di Cicantayan rusak parah diterjang longsor

4 November 2021 22:54 WIB
Tiga ruang kelas madrasah di Cicantayan rusak parah diterjang longsor
Petugas gabungan tengah memeriksa kondisi bangunan MDTA Wailatul Huda di Kampung Kadupugur, RT 02 RW 01, Desa Sukadamai, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, Jabar yang mengalami rusak parah akibat diterjang bencana tanah longsor yang terjadi pada Kamis (4/11/2021). ANTARA/Aditya Rohman/aa.
Hujan deras memicu terjadinya bencana tanah longsor di Kampung Kadupugur, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang mengakibatkan tiga ruang kelas milik Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Wailatul Huda mengalami rusak parah akibat diterjang longsoran tanah.

"Bencana yang terjadi di RT 02 RW 01, Desa Sukadamai, Kecamatan Cicantayan ini tidak menimbulkan korban jiwa, namun tiga ruang kelas MDTA Wailatul Huda mengalami rusak parah diterjang material longsoran," kata Staff Humas Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sukabumi Ariel Solehudin yang akrab disapa Iding kepada wartawan di Sukabumi, Kamis.

Baca juga: BMKG sebut 10 daerah di Aceh berpotensi banjir dan longsor akhir 2021

Informasi yang dihimpun dari relawan PMI, bencana tanah longsor yang terjadi pada Kamis  petang tersebut diduga pemicunya hujan deras yang mengguyur daerah tersebut sehingga mengakibatkan tebing tanah yang berada di atas lembaga pendidikan itu menjadi labil.

Diduga tidak kuat menahan beban di atasnya, tebing tersebut akhirnya longsor dan materialnya berupa tanah bercampur batu menerjang tiga ruang kelas MDTA. Pengelola madrasah yang mendengar adanya suara gemuruh dan seperti ledakan langsung menuju lokasi suara tersebut.

Baca juga: BPBD Cianjur catat 20 bencana alam terjadi selama sepekan terakhir

Ternyata setelah dilihat tiga ruang kelas sudah dalam kondisi rusak parah pada bagian dindingnya, kondisi rusaknya bangunan permanen yang merupakan sarana pendidikan tersebut dilaporkan kepada petugas pemerintahan desa setempat dan tidak lama unsur Muspika Cicantayan tiba di lokasi kejadian.

Menerima informasi adanya kejadian bencana tanah longsor dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, PMI setempat langsung meresponnya dengan menerjunkan empat personelnya terdiri dari seorang staf dan tiga relawan.

Baca juga: Potensi bencana hidrometeorologi di Sumsel meningkat hingga Maret 2022

Selain itu, mereka juga membawa perlengkapan pertolongan pertama antisipasi adanya korban terluka yang membutuh bantuan. Di lokasi kejadian relawan dari lembaga kemanusiaan terbesar di Indonesia ini langsung bergabung dengan petugas lainnya untuk membantu evakuasi material longsoran yang menimbun sebagian ruang kelas.

"Saat kejadian ruang kelas tersebut sedang tidak digunakan sehingga tidak ada korban pada peristiwa ini. Hingga malam, personel PMI masih berada di lokasi untuk bersiaga antisipasi terjadinya longsor susulan," tambah Iding.
 

Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021