Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menerjunkan relawan dari Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBINU) serta LazisNU untuk membantu segala proses penanganan musibah banjir yang melanda Kota Batu, Jawa Timur.perlu adanya status darurat bencana
"Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk membantu saudara-saudara kita yang sedang terkena musibah di Batu, Jatim," ujar Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Helmy juga mendorong pemerintah untuk bersama-sama mempercepat proses evakuasi dan pemulihan pascabanjir.
Ia yakin dengan sinergi bersama, musibah di Kota Batu bisa diatasi dengan baik dan cepat.
Baca juga: BNPB menyarankan penetapan status tanggap darurat bencana di Kota Batu
Baca juga: Kota Surabaya kirim bantuan personel dan alat berat ke Kota Batu
Selain itu, PBNU juga mengajak kepada semua pihak untuk mendoakan para korban banjir sekaligus bersama-sama memberikan bantuan kemanusiaan.
"Mari berdoa yang terbaik. Semoga kita semua senantiasa diselamatkan dari segala bahaya dan musibah," kata dia.
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyarankan Pemerintah Kota Batu, Provinsi Jawa Timur, menetapkan status tanggap darurat bencana menyusul banjir bandang yang menewaskan enam orang di kota itu.
"Perlu adanya status darurat bencana, disarankan dua minggu ke depan," kata Sekretaris Utama BNPB Lilik Kurniawan.
Lilik juga mengimbau pemerintah kota meningkatkan kesiapsiagaan untuk menghadapi kemungkinan terjadi bencana susulan mengingat musim hujan akan berlangsung hingga beberapa bulan ke depan.
Baca juga: BMKG: Banjir bandang di Kota Batu akibat hujan intensitas ekstrem
Selain itu, PBNU juga mengajak kepada semua pihak untuk mendoakan para korban banjir sekaligus bersama-sama memberikan bantuan kemanusiaan.
"Mari berdoa yang terbaik. Semoga kita semua senantiasa diselamatkan dari segala bahaya dan musibah," kata dia.
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyarankan Pemerintah Kota Batu, Provinsi Jawa Timur, menetapkan status tanggap darurat bencana menyusul banjir bandang yang menewaskan enam orang di kota itu.
"Perlu adanya status darurat bencana, disarankan dua minggu ke depan," kata Sekretaris Utama BNPB Lilik Kurniawan.
Lilik juga mengimbau pemerintah kota meningkatkan kesiapsiagaan untuk menghadapi kemungkinan terjadi bencana susulan mengingat musim hujan akan berlangsung hingga beberapa bulan ke depan.
Baca juga: BMKG: Banjir bandang di Kota Batu akibat hujan intensitas ekstrem
Baca juga: BPBD Kota Batu mulai lakukan pendataan kerusakan akibat banjir bandang
Menurut data BPBD Kota Batu, hingga Jumat (5/11) pukul 11.00 WIB banjir bandang telah menyebabkan enam orang meninggal dunia dan memaksa 142 warga mengungsi.
"Kerugian tercatat oleh kami ada 17 unit rumah rusak, 28 unit motor rusak, empat unit mobil rusak, delapan hewan ternak hilang," Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu Agung Sedayu.
Baca juga: Menteri Sosial akan meninjau dampak banjir bandang di Kota Batu
Menurut data BPBD Kota Batu, hingga Jumat (5/11) pukul 11.00 WIB banjir bandang telah menyebabkan enam orang meninggal dunia dan memaksa 142 warga mengungsi.
"Kerugian tercatat oleh kami ada 17 unit rumah rusak, 28 unit motor rusak, empat unit mobil rusak, delapan hewan ternak hilang," Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu Agung Sedayu.
Baca juga: Menteri Sosial akan meninjau dampak banjir bandang di Kota Batu
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021