Acara itu didukung penuh dan diapresiasi oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) beriringan dengan transformasi digital yang tengah dijalani di Indonesia saat ini.
"Transformasi digital diharapkan dapat membangun masa depan yang lebih baik sehingga dapat melahirkan generasi yang cerdas dan bijak dalam memanfaatkan
teknologi. Salah satu cerminan generasi itu adalah peserta Huawei ICT Competition 2021 yang telah membuktikan kemampuan dan talentanya masing masing," ujar Mendikbudristek Nadiem dalam keterangan tertulisnya dikutip, Jumat.
Ia menilai keikutsertaan para mahasiswa membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara yang siap berkontribusi untuk masa depan yang berkelanjutan.
Nadiem berharap peserta yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini tetap semangat untuk mengembangkan potensi dan kemampuan dengan minat dan ketertarikannya masing-masing.
Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Nizam, menyampaikan bahwa ICT Competition 2021 merupakan bagian dari Program Pengembangan 100.000 Talenta Digital oleh Huawei Indonesia dalam waktu lima tahun ke depan.
“Kompetisi ini penting untuk mengakselerasi tumbuhnya ekosistem industri TIK yang berisi talenta-talenta digital dan teknologi terkini,” ungkap Nizam.
Baca juga: Kemendikbudristek dukung peran swasta akselerasi talenta digital
Baca juga: Huawei dikabarkan kembali hadirkan ponsel "foldable" Februari 2022
Ia berharap kompetisi teknologi itu bisa dicontoh para perusahaan teknologi di Indonesia sehingga mahasiswa Indonesia bisa mendapatkan kesempatan terasah menjadi SDM digital yang berkualitas.
Nizam juga mengakui, akselerasi pertumbuhan dan penyiapan talenta digital di tanah air melalui program-program microcredential akan terus dilakukan lewat Kampus Merdeka.
Program ini diklaim terbukti berhasil mengasah puluhan ribu mahasiswa yang tersertifikasi mulai dari bidang keamanan server, jaringan, kecerdasan buatan, dan sebagainya.
Dari kejuaraan ini, Nizam pun berharap tim dari Indonesia semakin banyak yang akan mengikuti perlombaan serta memenangkan pertandingan di tingkat internasional.
“Semoga masa depan talenta Indonesia akan makin cerah, terutama talenta di bidang teknologi, sekaligus pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di tanah air makin maju,” ujar Nizam.
CEO Huawei Indonesia Jacky Chen kembali
menegaskan bahwa kompetensi SDM Digital berperan kritikal dalam menentukan daya saing bangsa di era ini.
Bersinergi dengan pemerintah, dunia pendidikan, industri dan komunitas, Huawei menggelar berbagai program lokakarya, pelatihan, kompetisi, serta sertifikasi di bidang-bidang teknologi mutakhir seperti AI, Cloud, Big Data, jaringan, hingga keamanan siber.
“Huawei ICT Competition merupakan bentuk konsistensi kami dalam melanjutkan komitmen jangka panjang dalam turut mengembangkan kompetensi SDM Digital yang program programnya sudah kami jalankan sejak Huawei hadir di Indonesia lebih dari 21 tahun lalu ," ujar Jacky Chen.
HR Director Huawei Indonesia Dani K. Ristandi
mengatakan bahwa Huawei ICT Competition bersama-sama dengan program pengembangan SDM lainnya merupakan bagian dari Huawei ICT Talent Ecosystem.
Selain menarik minat dosen dan mahasiswa untuk mempelajari dan mengeksplorasi teknologi Huawei dengan lebih mendalam, program ini juga menjadi bagian dari komitmen Huawei dalam turut mengembangkan kompetensi 100 ribu SDM Digital di
Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun.
"Program ini akan terus menjadi prioritas kami
dan kami memberikan apresiasi tinggi kepada dunia pendidikan tinggi Indonesia yang menyambut dengan penuh antusias," ujar Dani.
ICT Competition bekerja sama dengan pemerintah, lembaga pendidikan tinggi, lembaga pelatihan, dan dunia industri untuk mempromosikan budaya dan profesional
anak muda dari berbagai perguruan tinggi Indonesia untuk membantu membangun perkembangan ekosistem talenta TIK.
Kompetisi tersebut tahun ini diikuti oleh 53 tim
dari 24 perguruan tinggi.
Adapun para pemenang dari Huawei ICT Competition 2021 sebagai berikut:
1. Kategori Student Network Track
Juara 1 : Universitas Gajah Mada
Juara 2 : Telkom University
Juara 3 : Institut Teknologi Bandung
2. Kategori Student Cloud Track
Juara 1 : Institut Teknologi Bandung
Juara 2 : Telkom University
Juara 3 : Institut Teknologi Telkom Purwokerto
3. Kategori Student Artificial Intelligence Track
Juara 1: Universitas Padjajaran
Juara 2 : Universitas Kristen Petra
Juara 3 : Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
Selain menantang talenta-talenta digital masa depan untuk mempertajam kapabilitasnya dalam penguasaan teknologi mutakhir, Huawei ICT Competition juga menghadirkan sebuah sistem sertifikasi sebagai standardisasi dalam program pengembangan kompetensi SDM.
Program ini memiliki persyaratan yang menuntut para peserta untuk memenuhi standar kualifikasi yang ditentukan.
Peserta harus mengikuti program pelatihan dan telah mendapatkan sertifikasi. Peserta juga harus melewati simulasi ujian di bidang teknologi-teknologi terkait.
Huawei sendiri telah menyediakan materi-materi pelatihannya, seperti kursus daring, e-learning, referensi-referensi bacaan, peranti belajar hingga latihan simulasi.
Pada saat kompetisi berlangsung, peserta juga dapat memperoleh pengalaman langsung dalam memecahkan permasalahan-permasalahan yang terjadi pada penerapan teknologi.
Baca juga: Huawei-ASEAN Foundation teken MoU dorong kemajuan talenta digital
Baca juga: Kolaborasi lintas sektor bantu wujudkan ekosistem digital inklusif
Baca juga: Kesenjangan masih jadi tantangan akselerasi digital di ASEAN
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021