PT Kilang Pertamina Indonesia (KPI) melalui proyek pengembangan kilang Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, akan memproduksi bahan bakar minyak dan produk petrokimia berstandar Euro V sebagai upaya meningkatkan nilai dan kualitas produknya makin sesuai dengan standar internasional dan ramah lingkungan.Kilang ini memang posisinya strategis, terutama untuk memenuhi kebutuhan energi di wilayah Indonesia timur
"Upaya tersebut juga sebagai bentuk dukungan atas kebijakan pemerintah menetapkan peta jalan penerapan BBM Euro V di Indonesia pada 2027," kata Corporate Secretary PT KPI Ifki Sukarya di Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu.
Ifki mengatakan proyek RDMP Balikpapan tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kilang, tetapi juga mewujudkan green refinery, kilang hijau yang menghasilkan produk berkualitas dan bernilai tinggi, serta berwawasan lingkungan, sesuai standar Euro V. Produk standar Euro V memiliki keunggulan lain yakni tingkat konsumsinya yang lebih hemat.
Proyek yang berlokasi di kota minyak Balikpapan, Kalimantan Timur tersebut merupakan proyek strategis nasional (PSN) yang diamanahkan kepada PT Pertamina (Persero) untuk menyelesaikannya. Bagi BUMN energi tersebut, proyek ini adalah proyek yang terbesar yang pernah dikelola, khususnya di sektor pengolahan minyak dan petrokimia.
Ifki menjelaskan bahwa proyek RDMP Kilang Balikpapan dijadwalkan selesai pada 2024 dengan target untuk meningkatkan kapasitas produksi Kilang Refinery Unit (RU) V Balikpapan dari 260 MBSD (ribu barel per hari) menjadi 360 MBSD dan menghasilkan produk-produk berkualitas yang memenuhi standar Euro V.
"Unit RFCC atau residual fluid catalytic cracking merupakan unit kilang yang memanfaatkan teknologi perengkahan dengan katalis untuk mengonversi minyak berat/residu menjadi produk lebih bernilai dan berkualitas tinggi. Unit ini ditargetkan mulai berproduksi pada semester satu tahun 2024. Sementara itu, unit penghasil high octane mogas component, yaitu komponen gasoline dengan angka oktan tinggi, akan memulai produksinya pada akhir semester dua tahun 2024," katanya.
Kilang Pertamina Balikpapan saat ini merupakan kilang terbesar kedua yang dimiliki Pertamina. Sekitar 25 persen kapasitas kilang nasional dipenuhi dari sana.
"Kilang ini memang posisinya strategis, terutama untuk memenuhi kebutuhan energi di wilayah Indonesia timur," ungkap Ifki.
Pengembangan Kilang Balikpapan melalui proyek RDMP, lanjut Ifki, akan menambah jajaran produk-produk berkualitas tinggi yang selama ini sudah diproduksi, yaitu High Speed Diesel 50 ppm (HSD 50 ppm), Net Bottom Fractionator (NBF), Smooth Fluid (SF) 05, Low Aromatic White Spirit (LAWS), dan Marine Gasoil (MGO) Low Sulfur.
Di samping itu, Kilang Balikpapan akan memproduksi produk baru, yaitu propilen yang digunakan sebagai bahan baku pabrik polipropilen.
Dalam skala yang lebih global, menurut Ifki, upaya PT KPI dalam memenuhi standar Euro V melalui RDMP Balikpapan juga mendukung komitmen Indonesia dalam menanggulangi perubahan iklim.
Pada KTT perubahan iklim COP 26 di Glasgow, Skotlandia, sejumlah pemimpin dunia termasuk Presiden Joko Widodo, telah memperbarui komitmen dalam bertransisi menuju menuju masa depan yang rendah emisi dan berketahanan iklim.
Untuk menunjukkan komitmen tersebut, Presiden Joko Widodo menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Nilai Ekonomi Karbon (NEK) yang menjadikan Indonesia sebagai pelopor (first mover) penanggulangan perubahan iklim berbasis pasar di tingkat global menuju pemulihan ekonomi yang berkelanjutan.
"Indonesia telah diperhitungkan sebagai negara super power potensial dalam penanggulangan perubahan iklim dan bahkan telah menjadi first mover dengan pengesahan Perpres NEK. Negeri kita berupaya memenuhi target NDC (Nationally Determined Contribution) kedua yang dimutakhirkan, yaitu penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 29 pada 2030 atau 41 dengan dukungan internasional. Di sinilah, PT KPI hadir mendukung pencapaian target-target tersebut," ujar Ifki.
Baca juga: Pertamina targetkan RDMP Balikpapan produksi Pertamax Maret 2024
Baca juga: Dukung ketahanan energi, progres RDMP Balikpapan kini capai 43 persen
Baca juga: Pertamina laporkan produksi harian migas triwulan III capai 866 MBOEPD
Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021