Enam medali emas itu disumbangkan oleh Anini Trisea Yunanda di nomor tolak peluru F56 putri dan Reza Pramana Perangin-angin di nomor tolak peluru F44 putra.
Kemudian Nina Gusmita di nomor kursi roda 400 meter putri, Riadi Saputra di nomor lempar cakram F55 putra, Juliantik di nomor tolak peluru F55 putri dan Reza Surya Amri di nomor lompat tinggi F47 putra.
Prestasi gemilang diukir Reza Pramana Perangin-angin. Selain meraih medali emas, ia juga memecahkan rekor ASEAN Para Games 2017 Malaysia dengan tolakan sejauh 11,36 meter.
Baca juga: Atlet tuan rumah rebut emas pertama Peparnas Papua
Meski begitu, Reza mengaku tidak puas untuk catatan best personal-nya.
"Sebenarnya kurang puas, karena best personal saya 11,60 meter. Tapi, harus disyukuri karena kondisi lutut kaki juga sempat cedera," ujar Reza.
Sementara peraih medali emas lainnya, Anini Trisea Yunanda, juga bersyukur akhirnya menyabet emas perdana di ajang Peparnas. Mantan atlet karateka ini bahkan mampu memecahkan catatan tolakan atas sejauh 6,53 meter.
"Harapannya bisa lebih baik dari hari ini. Saya sebenarnya ingin bisa sampai ke Pelatnas, karena dari dulu cita-cita saya tampil di event internasional. Tapi itu juga tidak gampang karena harus memulai dari nol," ujar Anini.
Sementara pelatih atletik Sumut Hardodi Sihombing menilai sejauh ini targetnya belum ada yang meleset. Hanya saja, ada sedikit perbaikan catatan batas waktu maupun jarak lemparan untuk sejumlah nomor.
"Alhamdulillah, sampai siang ini sudah enam emas. Kita juga apresiasi mereka, karena ada juga yang berhasil memecahkan best personal waktu mereka, bahkan di ASEAN Para Games," tutur Hardodi.
Baca juga: Sumut bidik 24 emas cabang para atletik di Peparnas Papua
Baca juga: Putri Aulia bidik emas di Peparnas Papua
Pewarta: Juraidi
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021