Djokovic membalas kekalahan dari Medvedev di final US Open dengan memenangi gelar keenam yang memperpanjang rekor di Paris dan rekor gelar Masters ke-37 pada Minggu waktu setempat atau Senin WIB, bangkit dari ketertinggalan untuk menang 4-6 6-3 6-3.
Djokovic juga menyegel posisi nomor satu dunia ATP akhir tahun untuk rekor ketujuh kalinya, mengungguli petenis Amerika Pete Sampras.
"Sepuluh tahun setelah dia pensiun, akan ada orang-orang yang akan mulai menonton tenis seperti saya. Saya tidak melihat Sampras bermain, saya terlalu muda tapi saya dengar dia luar biasa -- itu akan sama (dengan Djokovic)," kata Medvedev dikutip dari Reuters, Senin.
"Akan ada orang-orang baru yang datang ke tenis yang hanya akan membaca di Wikipedia atau apa pun itu, bagaimana hasilnya, siapa yang menjadi nomor satu dunia untuk sebagian besar pekan, untuk sebagian besar waktu.
"Pada akhirnya, mereka akan melihat Novak di mana-mana. Saat itulah orang akan mulai mengerti (dan berkata) 'Oke, apa yang telah dia lakukan luar biasa'," tambahnya.
Baca juga: Sabet gelar keenam Paris Masters, Djokovic lupakan kekalahan US Open
Medvedev telah menggagalkan Djokovic memecahkan rekor gelar tunggal putra Grand Slam ke-21 di Flushing Meadows, New York, serta kalender grand slam, dan petenis Rusia itu mengaku sudah tahu jika petenis Serbia itu akan mengincarnya di Paris.
"Mustahil untuk berada di atas angin, secara psikologis, terhadapnya," ujar Medvedev.
"Ketika saya bermain dengan Novak, saya tahu bahwa dia akan mencoba untuk membalas dendam meskipun pertandingannya tidak sama, yang dipertaruhkan tidak sama."
"Saya bisa merasakan dia benar-benar ingin menang, apa pun yang terjadi, dan inilah kompetisi," pungkasnya.
Baca juga: Djokovic juarai Paris Masters 2021 seusai kalahkan Medvedev
Baca juga: Djokovic jadi petenis nomor 1 dunia akhir tahun untuk ketujuh kalinya
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021