Dua provinsi yakni Papua dan Jawa Tengah mendominasi pertandingan boccia hari pertama pada Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI yang dilaksanakan di Auditorium Universitas Cenderawasih, Kota Jayapura.
Technical Delegate Cabang Olahraga Boccia Rumi Iqbal Doewes kepada ANTARA di Jayapura, Senin, mengatakan selain dua provinsi tersebut, masih ada DKI Jakarta yang terlihat cukup mendominasi pada pertandingan hari pertama.
"Untuk Papua hari pertama mendominasi pada nomor beregu dan Jawa Tengah untuk nomor individu," katanya.
Menurut Rumi, boccia pada Peparnas XVI Papua hanya diikuti 14 provinsi di Indonesia meskipun demikian hal ini sudah sangat luar biasa karena cabang olahraga tersebut baru pertama dipertandingkan di event olahraga empat tahunan.
"Hal ini harus diapresiasi dan cukup luar biasa karena 14 provinsi yang hadir bisa berpartisipasi lebih dari satu nomor," ujarnya.
Dia menjelaskan tidak ada kendala pada hari pertama pelaksanaan Peparnas XVI Papua di mana semua atlet dan ofisial serta kontingen mengikuti arahan dari technical meeting sebelumnya.
"Sesuai technical meeting, 30 menit sebelum pertandingan semua atlet dikumpulkan di ballroom Auditorium Uncen dan hal ini ditaati dengan baik," katanya lagi.
Dia menambahkan pihaknya juga mengapresiasi fasilitas bertaraf internasional yang disediakan oleh PB Peparnas XVI Papua.
"Ke-14 provinsi yang mengikuti boccia di antaranya Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Papua, Papua Barat, Kalimantan Timur, Aceh, DI Jogjakarta, Jawa Timur, Lampung, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Barat dan Sumatera Barat," ujarnya lagi.
Baca juga: Lima rekornas pecah pada hari pertama renang Peparnas Papua
Baca juga: Pelaksanaan pertandingan boccia hari pertama berjalan lancar
Baca juga: Cerdas Barus sumbang emas catur cepat untuk Papua
Baca juga: Lima rekornas pecah pada hari pertama renang Peparnas Papua
Baca juga: Pelaksanaan pertandingan boccia hari pertama berjalan lancar
Baca juga: Cerdas Barus sumbang emas catur cepat untuk Papua
Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2021