• Beranda
  • Berita
  • Luhut: keberhasilan turunkan kasus COVID-19 tahan perlambatan ekonomi

Luhut: keberhasilan turunkan kasus COVID-19 tahan perlambatan ekonomi

8 November 2021 16:46 WIB
Luhut: keberhasilan turunkan kasus COVID-19 tahan perlambatan ekonomi
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. ANTARA/HO-Kemenko Kemaritiman dan Investasi/am.
Menko Kemaritiman dan Investasi sekaligus Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan keberhasilan pemerintah untuk menurunkan kasus COVID-19 dan relaksasi kegiatan masyarakat secara bertahap telah mampu menahan perlambatan ekonomi.

"Realisasi pertumbuhan ekonomi pada triwulan III sebesar 3,5 persen, lebih tinggi dari perkiraan awal kami sebelum PPKM diterapkan," katanya dalam konferensi pers daring yang dipantau dari Jakarta, Senin.

Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) itu menuturkan PPKM Jawa-Bali telah memberi dampak terhadap penurunan konsumsi rumah tangga, investasi, dan industri pengolahan yang lebih rendah dibandingkan dengan periode PSBB. PPKM juga dinilai memberi dampak pemulihan ekonomi yang lebih cepat.

"Kami memperkirakan pemulihan ekonomi ini baru sepenuhnya akan terlihat pada triwulan IV, sehingga pertumbuhan ekonomi dapat lebih tinggi dari 5 persen pada triwulan IV nanti," katanya memperkirakan.

Luhut mengharapkan momentum pemulihan ekonomi yang sudah cukup baik ini harus bisa terus dijaga. Menurut dia, belajar pada pengalaman sebelumnya, saat kenaikan kasus akibat periode Natal dan Tahun Baru tahun lalu, kala itu tingkat keyakinan konsumen menurun sehingga pertumbuhan ekonomi triwulan I 2021 tertahan.

"Untuk itu kehati-hatian dalam menghadapi Nataru (Natal dan Tahun Baru) harus menjadi prioritas bagi pemulihan ekonomi yang lebih cepat," imbuhnya.

Luhut mengatakan, pemerintah juga tengah mengkaji dan mengevaluasi soal penanganan mobilitas penduduk melalui tes PCR. Namun, ia meminta agar kebijakan tersebut tidak dilihat dari sisi negatif atau sebagai kebijakan yang tidak konsisten.

"Itu sedang kami kaji. Jangan sampai teman-teman pikir ini kita tidak konsisten. Kita menghitung pergerakan manusia dan kenaikan kasus. Jadi memutuskan ini seperti operasi militer, kita melihat dengan cermat. Jadi jangan ada pikiran kemana-mana. Kok berubah-ubah. Kami melihat perubahan perilaku COVID-19 yang sekarang, bahkan ada indikasi Delta Plus yang ada di Malaysia. semua kita cermati dengan baik," ujar Luhut.


Baca juga: Luhut: PPKM akan berlaku terus selama pandemi

Baca juga: Luhut: Penyesuaian PPKM tingkatkan mobilitas masyarakat


Baca juga: Luhut: Kita semua lelah tapi jangan sia-siakan kelelahan

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021