Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkulu Tengah, Andri Edo Saputra menyatakan jembatan gantung tersebut dibangun menggunakan dana BPBD Bengkulu Tengah 2019.
"Jembatan tersebut merupakan akses utama masyarakat Desa Kertapati agar bisa beraktivitas di luar desa.
Dengan putusnya jembatan tersebut menyebabkan lumpuhnya aktivitas petani dalam mengangkut hasil pertanian ke luar desa.
Baca juga: Jembatan putus di Bengkulu jadi tongkrongan baru remaja lokal
Baca juga: 10 korban jembatan putus di Bengkulu ditemukan
Baca juga: Jembatan putus di Bengkulu jadi tongkrongan baru remaja lokal
Baca juga: 10 korban jembatan putus di Bengkulu ditemukan
Sebelumnya, BPBD Kabupaten Bengkulu Tengah mengatakan bahwa 121 desa rawan bencana alam seperti 70 desa rawan bencana longsor, 33 desa rawan banjir, 11 desa rawan ancaman tsunami dan 7 desa rawan terjadi angin puting beliung.
Data tersebut berdasarkan hasil identifikasi tim BPBD terhadap daerah-daerah yang kategori rawan bencana alam.
Berikut desa rawan banjir di Kabupaten Bengkulu Tengah yaitu di Kecamatan Talang Empat seperti Desa Air Sebakul, Taba Pasemah, Kembang Seri, Tengah Padang, Jayakarta, Nakau, Pulau Panggung, Jumat, Padang Ulak Tanjung dan Air Putih.
Lalu, di Kecamatan Taba Penanjung yaitu Desa Tanjung Raman, Kecamatan Pondok Kubang yaitu Desa Paku Haji dan Tanjung Terdana, Kecamatan Pondok Kelapa yaitu di Desa Sunda Kelapa, Sidorejo, Sidodadi, Talang Boseng, Pagar Dewa, Kembang Ayun, Sri Kuncoro dan Abu Sakim.
Kemudian di Kecamatan Pematang Tiga yaitu Desa Kota Titik dan Air Kotok. Kecamatan Semidang Lagan yaitu Desa Genting Dabuk dan Lagan Bungin. Kecamatan Bang Haji yaitu Desa Sekayun, Air Napal, Genting, Talang Panjang dan Bang Haji serta Kecamatan Karang Tinggi yaitu Desa Taba Terunjam, Talang Empat dan Taba Mutung.
Kemudian desa yang rawan bencana tanah longsor yaitu di Kecamatan Taba Penanjung seperti Desa Tanjung Raman, Sukarami, Karang Tengah, Lubuk Sini, Taba Teret, Surau, Rindu Hati, Tanjung Heran, Datar Lebar, Penum, Bajak I dan Taba Baru.
Di Kecamatan Merigi Sakti yaitu Desa Komering, Bajak III, Rajak Besi, Punjung, Susup, Arga Indah II, Curup, Karang Panggung, Lubuk Pendam, Lubuk Puar, Durian Lebar, Pagar Agung, Pungguk Jaya, Taba Gemantung dan Pagar Besi.
Di Kecamatan Pagar Jati yaitu Desa Temiang, Taba Renah, Kertapati, Pagar Jati, Karang Are, Datar Penokot, Layang Lekat, Tumbuk, Talang Curup, Renah Kandis, Arga Indah I, Keroya, Kertapati Mudik dan Renah Jaya.
Di Kecamatan Merigi Kelindang yaitu Desa Jambu, Penembang, Talang Ambung, Taba Durian Sebakul, Lubuk Unen, Pungguk Ketupang, Pungguk Beringin, Ulak Lebar, Kelindang, Bajak II, Lubuk Unen Baru, Padang Kedeper dan Kelindang Atas.
Di Kecamatan Pematang Tiga yaitu Desa Aturan Mumpo, Talang Tengah II, Kota Titik, Senabah, Air Kotok, Batu Beriang, Pematang Tiga, Tiambang, Kebun Lebar, Tanjung Kepahiang, Pematang Tiga Lama, Aturan Mumpo II dan Genting Dabuk.
Di Kecamatan Semidang Lagan yaitu Desa Bukit dan Kota Niur dan Kecamatan Karang Tinggi yaitu Desa Kancing.
Untuk desa yang berpotensi tsunami yaitu di Kecamatan Talang Empat yaitu Desa Kembang Seri dan Nakau. Kecamatan Pondok Kelapa yaitu Desa Pekik Nyaring, Sunda Kelapa, Pondok Kelapa, Padang Betuah, Pagar Dewa, Kembang Ayun dan Abu Sakim serta Kecamatan Bang Haji yaitu Desa Genting dan Talang Panjang.
Serta desa yang rawan bencana angin puting beliung yaitu di Kecamatan Pondok Kubang tepatnya di Desa Pondok Kubang. Kecamatan Pondok Kelapa yaitu Desa Talang Pauh, Srikaton, Pekik Nyaring, Padang Betuah, Sri Kuncoro dan Bintang Selatan serta di Kecamatan Karang Tinggi yaitu di Desa Renah Semanek.
Edo meminta kepada seluruh masyarakat desa di Kabupaten Bengkulu Tengah terus waspada terhadap dampak cuaca La Nina yang dapat mengakibatkan terjadinya bencana alam.*
Baca juga: Jalan Lintas Sumatera Bengkulu-Sumbar terancam putus
Baca juga: Jalan Lintas Sumatera Bengkulu-Sumbar terancam putus
Pewarta: Anggi Mayasari
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021