• Beranda
  • Berita
  • Menperin: RCID jadi tonggak penting Presidensi Indonesia pada G20

Menperin: RCID jadi tonggak penting Presidensi Indonesia pada G20

8 November 2021 19:57 WIB
Menperin: RCID jadi tonggak penting Presidensi Indonesia pada G20
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) menerima keketuaan atau Presidensi KTT G20 dari Perdana Menteri Italia Mario Draghi (kanan) pada sesi penutupan KTT G20 di Roma, Italia, Minggu (31/10/2021). ANTARA FOTO/Biro Pers Media Kepresidenan/Laily Rachev/Handout/aww.

Penyelenggaraan RCID ke-2 akan menjadi tonggak penting menuju persiapan diskusi G20 yang akan berlangsung pada tahun 2022 di bawah kepresidenan Indonesia

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan bahwa Konferensi Regional Pembangunan Industri atau Regional Conference on Industrial Development (RCID) merupakan tonggak penting menuju persiapan diskusi G20 di Indonesia.

“Penyelenggaraan RCID ke-2 akan menjadi tonggak penting menuju persiapan diskusi G20 yang akan berlangsung pada tahun 2022 di bawah kepresidenan Indonesia,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam pernyataannya yang dipantau di Jakarta, Senin.

Agus Gumiwang mengatakan, Kemenperin bersama United Nations Industrial Development Organization/Organisasi Pembangunan Industri Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNIDO) kembali menggelar konferensi pada 10-11 November 2021, yang diikuti oleh negara-negara di kawasan Asia Pasifik, kali ini dengan tema “Percepatan Industri 4.0 untuk Industrialisasi yang Inklusif dan Berkelanjutan”.

Ia menjelaskan, penyelenggaraan konferensi ini mengawali persiapan pertemuan Trade Industry and Investment Working Group (TIIWG) G-20 yang akan berlangsung pada tahun 2022 sebagai rangkaian dari presidensi Indonesia di G20 yang akan mengambil tema "Recover Together, Recover Stronger".

“Karenanya, RCID ke-2 dikemas sebagai forum pendahuluan untuk membahas isu prioritas sekitar industri dan mendapatkan masukan dari negara-negara Asia Pasifik anggota UNIDO, yang kemudian akan diangkat pada pertemuan TIIWG dalam Presidensi G-20 Indonesia pada tahun 2022 tersebut,” jelasnya.

Menperin mengungkapkan, penyelenggaraan RCID ke-2 berfokus pada tantangan dan peluang penerapan Industri 4.0 di kawasan Asia Pasifik pada masa pandemi COVID-19.

Tujuannya untuk saling bertukar wawasan dan pengalaman dalam upaya mempercepat pemulihan sektor industri dan ekonomi di kawasan melalui penerapan Industri 4.0.

“Melalui RCID, Pemerintah Indonesia berupaya membina kerja sama di Asia Pasifik untuk penerapan dan pemanfaatan Industri 4.0 untuk pembangunan industri yang inklusif dan berkelanjutan atau Inclusive and Sustainable Industrial Development (ISID) di masa pandemi COVD-19,” lanjut Menperin.

Ada empat tema besar yang akan diangkat dalam konferensi ini, yaitu peningkatan partisipasi Industri Kecil Menengah (IKM) pada rantai pasok global atau Global Value Chains (GVC), penguatan Sumber Daya Manusia (SDM), Strategi Transisi Industri Menuju Industri Hijau dan Ekonomi Sirkular, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan.

Selanjutnya, RCID juga akan membahas topik-topik meliputi ekosistem transformasi digital, masalah inklusivitas dan keberlanjutan serta upaya kerja sama regional untuk mempercepat adopsi Industri 4.0.

Konferensi kedua ini merupakan tindak lanjut dari suksesnya penyelenggaraan konferensi pertama pada November 2018 di Bali.

Konferensi pertama tersebut menghasilkan “Bali Agenda on Industry 4.0” yang disepakati oleh peserta dan merefleksikan keinginan untuk mendorong pemerintah negara-negara Asia Pasifik untuk mempromosikan kerjasama lebih lanjut dalam menghadapi tantangan dan mengambil peluang Industry 4.0, pentingnya menciptakan a level of playing field di kawasan, serta membangun platform knowledge sharing bagi negara berkembang untuk belajar dari kawasan yang lebih maju ekonominya.

RCID ke-2 akan diselenggarakan pada 10-11 November 2021 secara hybrid atau kombinasi antara kehadiran fisik dengan pertemuan secara virtual, dengan mengundang pejabat tinggi di bidang perindustrian dari 26 negara anggota UNIDO dan dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo.

“Konferensi ini sangat penting untuk diikuti, tidak hanya oleh para pelaku usaha, aparatur institusi/lembaga pemerintah, dan akademisi, tetapi juga masyarakat. Hal ini agar berbagai elemen yang ada dapat saling mendukung untuk mempercepat penerapan peta jalan Making Indonesia 4.0 sekaligus akselerasi pemulihan ekonomi Indonesia,” pungkas Menperin.

Pada kesempatan yang sama, UNIDO’s Representative for Indonesia and Timor Leste, Esam Odeh Saoud Alqararah menyampaikan, UNIDO bangga dan merasa terhormat dapat bermitra dengan Pemerintah Indonesia untuk Konferensi Regional kedua tentang pengembangan industri dengan tema “Akselerasi Industri 4.0 untuk industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan”.

“Seperti yang digarisbawahi oleh Bapak Menteri Perindustrian, RCID ke-2 merupakan kelanjutan dari kerja sama yang sukses dan jangka panjang antara UNIDO dan Indonesia, yang bertujuan untuk mendukung industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan di dalam negeri serta di seluruh kawasan Asia dan Pasifik,” kata Esam Odeh Saoud Alqararah.

Menurut Esam, pada konferensi kedua ini, UNIDO bertujuan untuk lebih mempromosikan kerja sama global dan regional dalam rangka membantu menuai manfaat dari penerapan industri 4.0.

“Konferensi ini akan memainkan peran penting untuk mempercepat pemulihan industri pascapandemi yang inklusif dan berkelanjutan di kawasan Asia dan Pasifik,” ujarnya.

Lebih lanjut, kegiatan ini juga merupakan peristiwa yang sangat strategis dan tepat waktu dalam konteks Kepresidenan G20 Indonesia pada tahun 2022.

UNIDO menegaskan kembali dukungan penuhnya kepada Pemerintah Indonesia dalam upaya ini, dan siap untuk berkontribusi pada pembahasan G20 sebagai mitra pengetahuan yang terpercaya.

“Temuan utama dari diskusi mendatang akan mewakili kebijakan dan kontribusi strategis yang berharga terhadap Presidensi G20 Indonesia,” imbuhnya.

UNIDO berharap konferensi kedua ini dapat berkontribusi pada penguatan kerja sama regional di Asia-Pasifik untuk mempercepat adopsi teknologi Industri 4.0 dalam mendukung pembangunan industri yang inklusif dan berkelanjutan serta Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan.

“UNIDO yakin bahwa platform ini akan berfungsi untuk mengidentifikasi area prioritas yang dapat membantu kawasan memanfaatkan peluang Revolusi Industri Keempat, selain memberikan masukan regional Asia dan Pasifik untuk diskusi G20 pada 2022,” ujar Esam.

Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Eko S.A. Cahyanto mengemukakan, di sela gelaran RCID ke-2 ini, akan dilakukan penandatanganan Indonesia-UNIDO Country Programme (IUCP) 2021-2025 antara Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dengan Director General of UNIDO, Li Yong yang akan dilakukan secara virtual.

Selain itu, akan diisi dengan diskusi dengan menghadirkan berbagai narasumber, di antaranya dari Kemenperin, UNIDO, KADIN Indonesia, Sekretariat ASEAN, pelaku industri, dan akademisi.

Pada puncak acara, disampaikan rekomendasi bersama sebagai upaya kawasan untuk mempercepat adopsi Industri 4.0 untuk ISID serta kegiatan tindak lanjut RCID ke-2.

Baca juga: Kemenkumham: Pembangunan industri tak boleh korbankan masyarakat adat
Baca juga: Menperin: pembangunan industri harus diarahkan pada kemandirian
Baca juga: Menperin pacu potensi industri material penopang infrastruktur

 

Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021