Potensi Indonesia di bidang ekonomi dan keuangan syariah bagaikan ‘raksasa tidur’ yang sudah saatnya kita bangunkan untuk berkontribusi
Wakil Presiden Ma’ruf Amin mendorong optimalisasi pengembangan sistem ekonomi dan keuangan syariah, sehingga dapat menjadi mesin baru bagi perekonomian Indonesia.
"Kita (harus) semakin menyadari bahwa sektor ekonomi syariah harus kita optimalkan sebagai mesin pertumbuhan baru yang mendukung perekonomian nasional," kata Wapres Ma’ruf saat menyampaikan pidato kunci di International Conference on Islamic Economics melalui konferensi video dari Jakarta, Selasa.
Mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo, Wapres sepakat bahwa potensi ekonomi dan keuangan syariah di tanah air merupakan “raksasa tidur” yang dapat bangun setiap saat untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara maju di 2045.
"Potensi Indonesia di bidang ekonomi dan keuangan syariah bagaikan ‘raksasa tidur’ yang sudah saatnya kita bangunkan untuk berkontribusi, dalam upaya kita mewujudkan cita-cita menjadi negara maju tahun 2045," jelasnya.
Potensi ekonomi dan keuangan syariah menjadi berkembang dan mendukung perekonomian nasional tersebut dapat diukur dari peran Indonesia sebagai pasar muslim terbesar di dunia.
"Potensi Indonesia untuk menjadi kekuatan ekonomi dan keuangan syariah dunia sangat besar; bukan hanya sebagai konsumen, tetapi juga sebagai produsen," katanya.
Pasar muslim Indonesia itu juga akan bertambah karena ada peluang pertumbuhan penduduk muslim di dunia, yang saat ini mencapai lebih dari dua miliar jiwa.
"Peluang di tingkat global turut mendukung visi Indonesia untuk membangkitkan ekonomi dan keuangan syariah nasional. Pasar muslim di seluruh dunia mencakup lebih dari dua miliar populasi dan diprediksi akan terus bertumbuh," tukasnya.
Merujuk pada laporan State of the Global Islamic Economy Report Tahun 2020/2021, alokasi belanja penduduk muslim dunia meningkat 3,2 persen dari 2018 ke 2019, yang mencapai 2,02 triliun dolar AS.
Sementara pada 2024, belanja muslim terhadap produk halal di dunia diprediksi akan meningkat hingga mencapai 2,4 triliun dolar AS.
"Menyadari potensi yang dimiliki, didukung data-data terkait peluang, Pemerintah berkomitmen untuk menjadikan Indonesia sebagai pemain kunci di bidang ekonomi dan keuangan syariah dunia; bukan hanya sebagai konsumen melainkan juga sebagai produsen," ujar Wapres.
Baca juga: Wapres ingatkan bank syariah miliki tiga peran penting
Baca juga: MUI komitmen tumbuhkan ekonomi syariah
Baca juga: Rangkaian ISEF 2021 catat transaksi senilai Rp25,8 triliun
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021