Konsorsium gajah Conservation Response Unit (CRU) Aceh dan Lembaga Suar Galang Keadilan (LSGK) melatih personel Babinsa, Bhabinkamtibmas sekaligus perangkat desa untuk meningkatkan kapasitas dalam upaya konservasi gajah Sumatera di Kabupaten Bener Meriah.pelatihan ini penting jika sewaktu-waktu adanya konflik manusia dengan satwa liar
Manager Program Lembaga Suar Galang Keadilan (LSGK) Missi Muizzan mengatakan program pendanaan TFCA Sumatera itu membuat pelatihan teknis dan peningkatan kapasitas iImu konservasi bagi Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan perangkat desa.
"Tujuannya untuk memperkuat upaya pencegahan dan penegakan hukum kejahatan perburuan dan perdagangan satwa liar dilindungi terkhusus gajah Sumatera di Aceh," kata Missi di Bener Meriah, Selasa.
Pelatihan itu berlangsung Kampung Blang Sentang, Kecamatan Bukit, Aula Makodim 0119 Bener Meriah.
Pihaknya menghadirkan pemateri dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh drh Taing Lubis yang memberikan materi tentang ilmu konservasi dan upaya perlindungan gajah Sumatera, Kasat Reskrim Polres Bener Meriah Iptu Bustani tentang dengan regulasi penegakan hukum satwa liar yang dilindungi.
Kemudian juga Kasubdit Bhabinkamtibmas Ditbinmas Polda Aceh AKBP Ruslan Syafei tentang strategi dan sinergi pencegahan terpadu dalam upaya perburuan dan perdagangan satwa liar khusus gajah Sumatera.
Baca juga: 40 komunitas desak pemerintah cabut izin tambang di habitat gajah
Baca juga: Seekor gajah Sumatra ditemukan mati di Pelalawan
Missi mengatakan pihaknya ingin mengoptimalkan peran pilar kamtibmas yaitu Babinsa dari unsur TNI, Bhabinkamtibmas unsur Polri dan kepala desa untuk terlibat aktif dalam upaya penyelamatan populasi gajah sumatera dari kejahatan perburuan dan perdagangan.
"Dan juga untuk meminimalisir terhadap ancaman kematian terkhusus gajah di Aceh, kegiatan serupa juga akan dilakukan di Makodim Aceh Timur dan Aceh Jaya dalam waktu dekat," katanya.
Sementara itu, Dandim 0119/ Bener Meriah Letkol Inf Eko Wahyu Sugiarto mengatakan konservasi gajah Sumatera sangat penting dilakukan untuk menjaga kelestarian dan keseimbangan alam sehingga tidak terputus ekosistem di alam.
Menurutnya peningkatan kapasitas dilakukan untuk meningkatkan wawasan konservasi dan pedoman bagi personil Bhabinkamtibmas, Babinsa dan perangkat desa dalam bertindak di lapangan saat konflik gajah dengan manusia.
"Pelatihan ini penting jika sewaktu-waktu adanya konflik manusia dengan satwa liar dilindungi khususnya gajah sumatera yang saat ini mempunyai home range di Kecamatan Pintu Rime Gayo (PRG) Kabupaten Bener Meriah," katanya.
Baca juga: Forum KEE Bengkulu tetapkan Rencana Aksi Konservasi Gajah Sumatera
Missi mengatakan pihaknya ingin mengoptimalkan peran pilar kamtibmas yaitu Babinsa dari unsur TNI, Bhabinkamtibmas unsur Polri dan kepala desa untuk terlibat aktif dalam upaya penyelamatan populasi gajah sumatera dari kejahatan perburuan dan perdagangan.
"Dan juga untuk meminimalisir terhadap ancaman kematian terkhusus gajah di Aceh, kegiatan serupa juga akan dilakukan di Makodim Aceh Timur dan Aceh Jaya dalam waktu dekat," katanya.
Sementara itu, Dandim 0119/ Bener Meriah Letkol Inf Eko Wahyu Sugiarto mengatakan konservasi gajah Sumatera sangat penting dilakukan untuk menjaga kelestarian dan keseimbangan alam sehingga tidak terputus ekosistem di alam.
Menurutnya peningkatan kapasitas dilakukan untuk meningkatkan wawasan konservasi dan pedoman bagi personil Bhabinkamtibmas, Babinsa dan perangkat desa dalam bertindak di lapangan saat konflik gajah dengan manusia.
"Pelatihan ini penting jika sewaktu-waktu adanya konflik manusia dengan satwa liar dilindungi khususnya gajah sumatera yang saat ini mempunyai home range di Kecamatan Pintu Rime Gayo (PRG) Kabupaten Bener Meriah," katanya.
Baca juga: Forum KEE Bengkulu tetapkan Rencana Aksi Konservasi Gajah Sumatera
Pewarta: Khalis Surry
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021