Para juru bicara Gedung Putih dan Kedutaan Besar China di Washington menolak untuk mengonfirmasi apakah pertemuan itu akan berlangsung pekan depan.
Sebelumnya pada Senin (8/11), juru bicara Gedung Putih Karine Jean Pierre ditanya pada acara jumpa pers tentang waktu pertemuan virtual Biden dengan Xi.
Pierre hanya menegaskan bahwa pada prinsipnya sudah ada kesepakatan bagi kedua presiden itu untuk mengadakan pembicaraan sebelum akhir tahun.
Dia mengatakan pembahasan tentang pertemuan tersebut sedang dilakukan untuk memastikan berbagai aspek, tetapi menolak untuk menerangkan secara spesifik.
Pertukaran diplomatik yang agresif dengan China di awal pemerintahan Biden membuat para sekutu bertanya-tanya.
Baca juga: Presiden AS dan China bahas pengelolaan persaingan, hindari konflik
Para pejabat AS percaya menjalin kontak langsung dengan Xi adalah cara terbaik untuk mencegah hubungan antara dua negara dengan ekonomi terbesar dunia itu meruncing menuju konflik.
Kedua belah pihak mengatakan mereka telah mencapai kesepakatan untuk mengadakan pertemuan virtual antara Biden dan Xi sebelum akhir tahun setelah penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan dan diplomat utama China, Yang Jiechi, melakukan pembicaraan di Kota Zurich, Swiss, pada Oktober.
Sumber-sumber pada Oktober mengatakan kepada Reuters bahwa, mengingat pembatasan COVID-19 di China dan keengganan Xi untuk bepergian, Washington bermaksud melakukan panggilan konferensi video pada November.
Pertaruhan untuk pertemuan itu tinggi. “Washington dan Beijing telah berdebat tentang isu-isu mulai asal-usul pandemi hingga persenjataan nuklir China yang meningkat“ tetapi tim Biden sejauh ini tak berharap banyak untuk hasil yang spesifik.
Sumber: Reuters
Baca juga: AS perpanjang larangan investasi di perusahaan terkait militer China
Baca juga: China beberkan 100 contoh "campur tangan" AS di Hong Kong
Xi memimpin perjuangan China melawan kemiskinan
Pewarta: Mulyo Sunyoto
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021