Perlu upaya menekan biaya logistik, mempersingkat waktu pengurusan dokumen ekspor, dan kewajiban pabean.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki memandang perlu membangun infrastruktur logistik terpadu di dekat klaster UKM sebagai salah satu bentuk inovasi kebijakan untuk mendorong ekspor nasional.
Teten Masduki mencontohkan negara India yang memiliki 150 klaster UKM dan logistik di seluruh negara potensial ekspor.
"Saat ini, ekspor UMKM sebesar 15,65 persen, masih jauh dibanding beberapa negara lainnya seperti Singapura 41 persen, Thailand 29 persen, atau Tiongkok yang mencapai 60 persen. Target kontribusi ekspor UMKM meningkat menjadi 17 persen pada tahun 2024," katanya dalam sebuah webinar sebagaimana dalam keterangan pers, Jakarta, Rabu.
Dalam mendorong UKM, dikatakan Kementerian Koperasi dan UKM memberikan dukungan antara lain fasilitasi standardisasi internasional bagi UKM, sekolah ekspor, juga pelatihan UKM ekspor.
Selain itu, juga pembiayaan ekspor, sistem informasi ekspor, pameran berskala internasional, hingga kerja sama peningkatan ekspor lainnya.
Adanya kolaborasi antara pemerintah, perguruan tinggi, BUMN, perbankan, dan segenap pemangku kepentingan, sangat dibutuhkan dalam membangun ekosistem yang kondusif untuk mendorong UKM mendunia atau go global.
Upaya lain untuk mendorong ekspor nasional, lanjut Menkop, ialah meningkatkan pemberdayaan UMKM perempuan pelaku ekspor sebagaimana Vietnam yang memberikan subsidi 50—100 persen biaya kursus/pelatihan kewirausahaan bagi pengusaha perempuan.
"Termasuk mengoptimalkan kerja sama dagang luar negeri dengan negara tujuan ekspor terkait dengan penurunan tarif dan kemudahan logistik," katanya.
Teten juga mengutarakan bahwa faktor penunjang ekspor UMKM suatu negara meningkat dapat dilihat dari kinerja Indeks Kinerja Logistik (LPI).
"Terkait dengan optimalisasi ekspor, perlu upaya menekan biaya logistik, mempersingkat waktu pengurusan dokumen ekspor, dan kewajiban pabean," ucapnya.
Baca juga: Menkop harap UMKM wastra bentuk kelembagaan koperasi
Baca juga: UMKM diminta mulai menerapkan bisnis hijau
Pewarta: M. Baqir Idrus Alatas
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021