"Untuk masyarakat Sumut, terutama penyandang disabilitas jangan pernah berkecil hari, kita semuanya sama, bisa mencapai cita-cita," kata Evy usai penyerahan medali.
Semua orang, baik penyandang difabel maupun bukan, menurut dia, sama-sama bisa berprestasi, seperti dia yang bisa berlaga dalam ajang olahraga dan meraih medali emas.
Evy meraih medali emas nomor 800 meter T54 putri cabang olahraga para-atletik Peparnas Papua dengan mencatatkan waktu 2 menit 44,79 detik.
Catatan waktu Evy memecahkan rekor nasional dan melampaui rekor yang dicetak Mulyani asal Kalimantan Selatan pada Peparnas Jawa Barat 2016 dengan waktu 3 menit 01,41 detik.
Evy bahagia dan bersyukur bisa meraih emas, sekaligus memecahkan rekornas dalam Peparnas perdananya.
"Alhamdulillah, syukur banget dapat medali emas. Tanding pertama dapat emas," kata atlet berusia 26 tahun itu.
Evy yang juga turun pada nomor 400 dan 1500 meter, namun dalam dua nomor tersebut harus puas mendapatkan medali perak.
Untuk mempersiapkan diri menghadapi Peparnas Papua, Evy mengaku sudah berlatih selama kurang lebih tiga tahunan.
"Baru pertama masuk Peparnas, dan inilah hasil dari tiga tahun saya latihan. Emas ini saya persembahkan untuk orang tua saya," tutup dia.
Baca juga: Jateng masih memimpin medali para-atletik Peparnas Papua dan Pengalungan medali boccia dilakukan 13 November 2021
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021