• Beranda
  • Berita
  • Masa-masa genting kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa

Masa-masa genting kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa

11 November 2021 16:35 WIB
Masa-masa genting kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa
Pemain timnas Spanyol Brahim Diaz dan rekan-rekan satu timnya dalam latihan menjelang pertandingan kualifikasi Piala Dunia Qatar 2022 di La Ciudad del Futbol, Las Rozas de Madrid, Spanyo, 8 November 2021.  (REUTERS/SERGIO PEREZ)
Dua pekan ini menjadi pekan-pekan paling menarik dalam kancah perburuan jatah putaran final Piala Dunia 2022 di Qatar, termasuk di zona Eropa yang bisa amat menentukan nasib tim-tim besar seperti Italia, Portugal dan Spanyol yang juara dan pernah menjuarai Piala Dunia dan atau Piala Eropa.

Sebelum laga kualifikasi Piala Dunia 2022 mulai Jumat dini hari nanti itu, dua dari total jatah 13 tim zona Eropa untuk Piala Dunia Qatar yang akan diikuti 32 negara dari lima benua, sudah dipastikan menjadi milik Jerman dan Denmark.

Delapan lainnya baru bisa diketahui sampai didapat hasil pertandingan terakhir Selasa 16 November. Tiga jatah tersisa akan diperebutkan lewat playoff yang mempertemukan sepuluh runner up setiap grup, ditambah dua juara grup terbaik Nations League Eropa.

Baca juga: Lima pemain timnas Jerman harus dikaratina setelah positif COVID-19

Denmark yang sudah pasti ke Qatar memiliki catatan sempurna selalu menang dalam delapan pertandingan pertama Grup F tanpa kebobolan satu gol pun.

Dinamit Denmark sepertinya bisa kian menyempurnakan performanya sebelum menuju Qatar dengan memenangi dua pertandingan tersisa yang bisa saja disertai dengan pesta gol.

Ini karena Denmark akan menjamu salah satu tim liliput Eropa, Kepulauan Faroe, Jumat dini hari nanti, yang empat hari kemudian Senin pekan depan dilanjutkan dengan bertandang ke kandang Skotlandia.

Demikian pula dengan Jerman yang sudah memenangi tujuh dari delapan laga pertama kualifikasi Piala Dunia 2022.

Di atas kertas Jerman bakal menang meyakinkan dalam dua pertandingan terakhir Grup J melawan tim gurem Liechtenstein Jumat dini hari nanti yang disusul menghadapi tuan rumah Armenia tiga hari kemudian Senin dini hari mendatang.

Langkah Denmark dan Jerman ini kemungkinan besar segera disusul juara bertahan Prancis, peringkat pertama FIFA Belgia, dan runner up Euro 2020 Inggris.

Ketiga tim diperkirakan bisa melewati dengan mudah dua pertandingan terakhir kualifikasinya karena kualitas lawan-lawannya jauh di bawah mereka.

Prancis bisa mendapatkan tiket otomatis ke Qatar jika Minggu dini hari mendatang mengalahkan juru kunci Grup D, Kazakhstan.

Hanya keajaiban yang membuat Prancis bisa dikalahkan Kazakhstan karena hampir tidak ada skenario yang bisa membuat Les Bleus tergelincir di tangan Kazakhstan. Untuk itu pula pertandingan terakhir Selasa pekan depan melawan Finlandia tidak lebih sulit dari Kazakhstan.

Demikian juga dengan Belgia yang saat ini unggul lima poin bersih di puncak klasemen Grup E sebelum mereka dijajal Estonia dan Wales, dalam dua laga kualifikasi terakhir zona ini. Oleh karena itu, perlu mukjizat besar bagi Estonia dan Wales bisa menghentikan tiket otomatis Belgia ke Piala Dunia 2022.

Skenario sama berlaku untuk Inggris. Seharusnya tidak akan sulit bagi juara Piala Dunia 1966 ini untuk mengalahkan Albania di Stadion Wembley esok Jumat. Kalaupun tergelincir melawan Albania, Inggris yang saat ini memuncaki Grup I masih tiga poin di atas Polandia yang menguntitnya pada urutan kedua grup, dan itu pun Inggris masih terlalu unggul dalam selisih gol.

Lagi pula dalam laga terakhir Inggris bakal menghadapi salah satu tim paling lemah di Eropa, San Marino, yang merupakan paling rendah dalam peringkat dunia FIFA.

Baca juga: Alami cedera paha, Paul Pogba absen bela Prancis di Kualifikasi PD


Spanyol, Portugal, Italia

Spanyol selalu menjadi kekuatan yang paling memikat dalam hampir semua turnamen, tak terkecuali dengan yang sekarang.

Skuad asuhan Luis Enrique itu dihuni oleh sederet pemain muda yang menjanjikan, tetapi kali ini mereka mesti bekerja sangat keras untuk bisa lolos otomatis ke Qatar.

Saat ini mereka terpaut dua poin di bawah Swedia yang tengah memuncaki Grup B. Sayang, tim asuhan Janne Andersson sendiri yang malah menjadi salah satu dari dua tim terakhir yang mesti dihadapi Spanyol, tapi sebelum ini Spanyol mesti menghadapi dulu Yunani yang juga bukan lawan yang mudah untuk ditaklukkan.

Jika Spanyol menang di Athena, dan pada hari yang sama Swedia takluk di tangan tuan rumah Georgia, maka Spanyol mungkin bisa lebih enteng menjalani pertandingan terakhir melawan Swedia di Sevilla, tiga hari setelah dijamu Yunani.

Masalahnya akan sangat berat bagi Spanyol jika Yunani membuat kesulitan dan saat bersamaan Swedia yang sudah pasti menginginkan jatah otomatis ke Qatar menaklukkan Georgia.

Situasi sulit juga dihadapi Portugal dan Cristiano Ronaldo yang bakal menghadapi pertandingan hidup mati. Pertama melawan Republik Irlandia, Jumat dini hari nanti, dan terakhir melawan juara Grup A Serbia tiga hari kemudian di Lisbon.

Serbia unggul satu poin dari Portugal guna memuncaki Grup A, tapi Portugal menyimpan satu pertandingan lebih banyak. Oleh karena itu, jika tim Fernando Santos bisa menaklukkan Republik Irlandia, maka pertandingan terakhir melawan Serbia akan membuat Portugal bisa di atas angin.

Sebaliknya tidak bisa mengalahkan Republik Irlandia, maka perjuangan Ronaldo cs akan berat sekali kala menjamu Serbia di Lisbon, Senin dini hari mendatang. Untuk itu, Portugal tak boleh kalah dan juga seri melawan Irlandia.

Baca juga: Immobile kian perparah krisis cedera pemain yang dialami Azzurri

Persoalan pelik juga dihadapi juara Eropa Italia yang mengesankan sepanjang turnamen Euro 2020 sampai bisa mementahkan semua ramalan. Italia saat ini sama-sama mengoleksi 14 poin yang sama dengan Swiss di puncak Grup C.

Kedua tim akan bertemu Sabtu dini hari lusa di Stadio Olimpico yang pasti menjadi pertandingan hidup mati yang menentukan tiket otomatis ke Piala Dunia Qatar.

Setelah itu kedua tim akan menjalani laga terakhirnya awal pekan depan, masing-masing Italia bertandang ke Irlandia Utara dan Swiss menjamu Bulgaria.

Italia yang mengalahkan Swiss 3-0 dalam fase grup Euro 2020 masih sekuat dulu, tapi dalam sepak bola apa pun bisa terjadi sekalipun Azzurri bakal tampil di kandang sendiri di Roma.

Rekor fantastis 37 pertandingan berturut-turut tak terkalahkan memang sudah dihentikan Spanyol dalam semifinal Nations League bulan lalu, namun setelah itu Italia bangkit menerkam Belgia 2-1 untuk merebut peringkat ketiga Nations League.

Italia tak bisa diperkuat Nicola Zaniolo, Lorenzo Pellegrini dan Ciro Immobile, serta mungkin Nicola Barella, karena cedera. Padahal mereka ini bagian penting dalam tim Azzurri.

Swiss sendiri sudah berbeda dari Swiss yang mereka kalahkan dalam putaran final Euro 2020. Tim asuhan Murat Yakin ini tak pernah kebobolan dalam empat laga terakhirnya.

Untuk itu, akan menarik diikuti bagaimana Spanyol, Portugal dan Italia bisa lolos dari lobang jarum.

Baca juga: Hasil lengkap Kualifikasi PD 2022: Inggris ditahan imbang Hungaria 1-1

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021