• Beranda
  • Berita
  • Kampanye #SantapAman untuk cegah penyakit menular melalui makanan

Kampanye #SantapAman untuk cegah penyakit menular melalui makanan

11 November 2021 16:55 WIB
Kampanye #SantapAman untuk cegah penyakit menular melalui makanan
Head of Medical Sanofi Pasteur Indonesia, dr. Dhani Arifandi T. dalam acara daring Peluncuran Kampanye #SantapAman dalam Rangka Menyambut Hari Kesehatan Nasional, Kamis (11/11/2021). (ANTARA/HO)
Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mensosialisasikan pentingnya menjaga kebersihan makanan dan mendapatkan vaksinasi untuk mencegah penyakit menular melalui makanan seperti demam tifoid, salah satunya melalui kampanye #SantapAman.

Head of Medical Sanofi Pasteur Indonesia, dr. Dhani Arifandi T. mengatakan, melalui kampanye ini, dia ingin mengajak semua pihak agar senantiasa menjaga higienitas saat menyiapkan makanan, rutin mencuci tangan.

Selain itu, selangkah lebih maju dengan memberikan perlindungan untuk diri serta keluarga dari risiko penularan penyakit melalui makanan dengan melakukan vaksinasi tifoid agar kita lebih tenang saat menyantap makanan favorit.

"Kami ingin mengingatkan menjaga diri sendiri maka bisa melindungi orang lain. Kami ingin meningkatkan proteksi diri dengan vaksinasi untuk mencegah penyakit menular melalui makanan, agar bisa menikmati makanan dengan aman," kata dia dalam konferensi pers daring, Kamis.

Baca juga: Industri diajak aktif hadirkan inovasi produk pangan bergizi seimbang

Risiko kontaminasi bakteri penyebab penyakit pada makanan atau minuman bisa terjadi pada tahap mempersiapkan bahan makanan, pengolahan, penyajian, pengemasan, penyimpanan, dan bahkan tahap pengantaran makanan – baik yang disiapkan sendiri, dibeli, maupun melalui pemesanan.

Demam tifoid adalah infeksi sistemik yang disebabkan oleh Salmonella Typhi melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi. Penyakit akut ini memiliki gejala demam yang meningkat secara bertahap tiap hari serta lebih tinggi pada malam hari, nyeri otot, sakit kepala, kelelahan dan lemas, serta munculnya ruam.

Pada anak-anak, tifoid disertai sering mengalami diare, sementara orang dewasa cenderung mengalami konstipasi.

Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan sekitar 11 – 20 juta orang terkena demam tifoid. Penyakit ini mengakibatkan kematian sebanyak 128.000 - 161.000 orang setiap tahunnya di seluruh dunia.

Kampanye #SantapAman dilakukan melalui edukasi mengenai pentingnya perlindungan diri terhadap penyakit tifoid di media dan media sosial @KenapaHarusVaksin. Vaksinasi tifoid dapat dilakukan di semua fasilitas kesehatan. Konsultasikan kepada dokter Anda untuk mendapatkan vaksinasi tifoid.

Baca juga: Demam tifoid bisa muncul akibat santap makanan tak higienis

Baca juga: Mengenal penyakit tifus scrub, gejala dan pengobatan

Baca juga: Pakar: penularan tifus-hepatitis A paling rentan dari penjaja makanan

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021