"Perkembangan bioteknologi di dunia sangat maju, sehingga banyak pengobatan yang tadinya berbasis kimia atau berbasis radiologi, pelan-pelan bergeser berbasis bioteknologi," kata Budi Gunadi Sadikin saat berpidato di Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-57/2021 di Ruang Pertemuan Siwabessy, Gedung Sujudi, Kementerian Kesehatan yang diikuti dari YouTube Kemenkes RI di Jakarta, Jumat.
Baca juga: KBRI--Universitas Osaka kerja sama pangan, bioteknologi, kesehatan
Menurut Budi, Indonesia dikaruniai keanekaragaman hayati dan biodiversitas yang luar biasa. Di sisi Barat, flora dan fauna mengikuti biodiversitas Asia.
Pada sisi Timur, kata Budi, Indonesja memiliki flora dan fauna yang berbasis genomik di Australia. "Di tengah-tengahnya kita memiliki campuran dari keduanya," katanya.
Kekayaan biodiversitas dan keragaman genomik yang ada, kata Budi, menentukan Indonesia menjadi salah satu produsen dari obat-obatan yang berbasis bioteknologi di masa depan.
Budi menambahkan teknologi kesehatan menjadi salah satu dari enam transformasi sistem layanan kesehatan di Tanah Air yang segera bergulir.
Baca juga: Menristekdikti tetapkan Unej pusat unggulan bioteknologi pertanian dan kesehatan
Baca juga: Kembangkan obat berbasis bioteknologi, UI-Etana jalin kerja sama
"Big data, kecerdasan buatan, internet of things adalah keniscayaan. Itu sudah terbukti banyak mentransformasi industri lain, seperti industri transportasi, pariwisata dan hotel, industri makanan, perbankan dan lainnya," katanya.
Menurut Budi, industri kesehatan di masa depan juga akan mengalami transformasi secara masif dengan adanya kemajuan teknologi informasi dari sisi diagnostik, skrining maupun dari sisi layanan antar kepada masyarakat.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021