Pelaksana tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Sabdo Kurnianto menyampaikan bahwa seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) termasuk Suku Dinas (Sudin) terkait, kemudian lurah hingga RT/RW disiagakan.
Baca juga: BPBD DKI imbau waspadai cuaca ekstrem hingga 6 November
"Kami menyiagakan seluruh personel dan peralatan serta berkoordinasi dengan seluruh pihak saat hujan turun untuk mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada agar genangan atau banjir cepat surut. Terutama di wilayah atau titik rawan banjir," ujar Sabdo di Jakarta, Jumat.
Kesiapsiagaan personel tersebut, Sabdo menyebut pihaknya memprioritaskan keselamatan warga dari dampak akibat guyuran hujan yang terpantau turun cukup deras di beberapa wilayah sejak pukul 16.00 WIB.
"Kami juga terus memberikan update informasi tentang kondisi tinggi muka air di setiap pintu air, kemudian kami informasikan kepada warga," tutur Sabdo.
Kehadiran petugas, seperti petugas prasarana dan sarana umum (PPSU), pompa air, damkar, koordinasi dengan RT/RW dan warga, lanjut Sabdo, adalah untuk membantu warga terdampak genangan/banjir dan juga agar genangan cepat surut sehingga jalan raya yang tergenang bisa tetap dilalui kendaraan.
Baca juga: Antisipasi cuaca ekstrem, warga DKI diminta tingkatkan kesiapsiagaan
"Kami berkoordinasi dengan para Walikota, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik, Kepala Dinas Perhubungan, Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA), Kepala Dinas Bina Marga, Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota, Kepala Dinas Sosial, Kepala Biro Pemerintahan, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja, dan pihak lainnya," ucap Sabdo.
Menurutnya, personel Pemprov DKI terus mengawasi terhadap perkembangan situasi genangan/banjir dan siap melakukan penanggulangan dengan memobilisasi personel, logistik dan peralatan ke lokasi banjir.
Sementara itu, tambah dia, Dinas Sumber Daya Air (SDA) mengerahkan petugas dan menyediakan peralatan yang diperlukan sebagai upaya penanggulangan, pengamatan terhadap keadaan bangunan/fisik, pintu air, ketinggian permukaan air sungai di hulu dan permukaan di pintu air serta waduk, menetapkan kondisi status siaga bencana, memerintahkan kepada petugas pintu air untuk melakukan tindakan membuka atau menutup pintu air berdasarkan debit air.
"Serta, memastikan kondisi pintu air dalam keadaan baik; menggerakkan; membagikan peralatan dan bahan pengendali bencana banjir juga memonitoring prakiraan cuaca berdasarkan informasi dari BMKG," ujar Sabdo.
Baca juga: Waspadai cuaca ekstrem di DKI Jakarta pada 30-31 Oktober
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2021