• Beranda
  • Berita
  • Bencana pergerakan tanah di Cisolok sebabkan rumah retak dan ambruk

Bencana pergerakan tanah di Cisolok sebabkan rumah retak dan ambruk

12 November 2021 21:53 WIB
Bencana pergerakan tanah di Cisolok sebabkan rumah retak dan ambruk
Kondisi rumah warga di Kampung Cipanas RT 06/02, Desa Wangunsari, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang ambruk akibat bencana pergerakan tanah. (Antara/Aditya Rohman)
Bencana pergerakan tanah di Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menyebabkan satu rumah ambruk dan beberapa lainnya terancam, bahkan sejumlah rumah pada bagian dinding dan pondasinya sudah mulai retak-retak.

"Rumah yang ambruk milik Rohim, beruntung saat kejadian penghuninya sudah tidak ada di dalam rumah, sementara yang terancam dan retak-retak jumlahnya cukup banyak termasuk ruimah saya," kata salah seorang warga yang rumahnya ikut terancam bencana pergerakan tanah, Turgandi kepada wartawan di Sukabumi, Jumat.

Menurut Turgandi, bencana pergerakan tanah di RT 06/02, Desa Wangunsari ini sudah terjadi beberapa waktu lalu, namun tidak begitu parah. Kini hari demi hari tanah yang amblas dan retak semakin meluas hingga ke permukiman warga.

Bahkan, warga sudah mulai gelisah dan panik apalagi saat turun hujan yang dikhawatirkan pergerakan tanah semakin meluas yang bisa saja menyebabkan kerusakan, seperti rumah Rohim yang awalnya amblas dan akhirnya ambruk pada Rabu (10/11).

Baca juga: Pergerakan tanah paksa warga Cisolok Sukabumi mengungsi

Baca juga: BPBD Cianjur lakukan pendataan terkait pergerakan tanah di Campaka


Selain itu, ia pun dan keluarga dalam waktu dekat ini akan mengungsi ke tempat yang lebih aman karena kondisi pondasi rumahnya sudah retak-retak yang cukup parah. Maka dari itu, Turgandi saat ini tengah mencari kontrakan sekaligus membenahi barang-barang milik untuk dipindahkan.

Bencana pergerakan tanah ini terjadi sejak adanya pengerukan proyek yang ada di bawah pemukiman warga, awalnya hanya terdapat retakan kecil saja. Tetapi, karena saat ini hujan deras turun hampir setiap hari retakannya semakin luas dan menambah lebar.

"Adanya pergerakan tanah ini sejak adanya kegiatan pengerukan tanah di lokasi objek wisata, sebenarnya sebelum ada proyek tersebut bahkan saya sudah di sini selama 35 tahun belum pernah ada bencana seperti ini," ujarnya.

Turgandi mengatakan petugas dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Dinas Pariwisata dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi sudah meninjau lokasi pada Kamis (11/11).

Namun, hasil pemeriksaan lapangan yang dilakukan oleh petugas baru ada sekitar dua pekan ke depan. Tapi, pihaknya tidak mau menunggu karena khawatir rumahnya ambruk akibat bencana ini yang bisa saja melukai dirinya dan keluarganya.

Sementara, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Sukabumi, Wawan Godawan Saputra mengatakan bencana pergerakan tanah terjadi di beberapa kecamatan, salah satunya di Kecamatan Cisolok. Pihaknya bersama instansi terkait lainnya sudah meninjau lokasi untuk mencari tahu penyebab terjadinya bencana tersebut.

Hasil peninjauan dan penelitian yang dilakukan petugas PVMBG nanti hasilnya akan dilaporkan ke Bupati Sukabumi dan dinas terkait lainnya untuk membuat kebijakan ke depannya.

"Kami mengimbau kepada warga yang rumahnya berada di sekitar atau areal lokasi pergerakan tanah untuk waspada apalagi saat turun hujan dan antisipasi hal yang tidak diinginkan diimbau untuk mengungsi sementara ke tempat yang lebih aman," ujarnya.*

Baca juga: Warga Cigulusur Sukabumi korban likuifaksi pilih mengungsi

Baca juga: PMI mengungsikan korban pergerakan tanah di Cigulusur Sukabumi

Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021